VONIS.ID, SAMARINDA – Kondisi sarana dan prasarana di SD Negeri 007 Sambutan mendapat sorotan tajam dari DPRD Kota Samarinda.
Sekolah yang telah lama beroperasi dan menampung ratusan siswa itu dinilai masih jauh dari standar kelayakan, terutama dalam hal sanitasi dan fasilitas ruang belajar.
Anggota Komisi I DPRD Samarinda, Markaca, secara khusus menyoroti minimnya fasilitas toilet di sekolah tersebut.
Saat ini, hanya tersedia dua unit toilet yang harus digunakan secara bergantian oleh seluruh siswa dan guru.
“Ini kondisi yang sangat memprihatinkan. Bagaimana anak-anak bisa belajar dengan nyaman jika kebutuhan dasar seperti sanitasi saja tidak terpenuhi?” ujar Markaca, Jumat (23/5/2025).
Pihak sekolah disebut telah berupaya dengan mengajukan proposal perbaikan ke pemerintah daerah.
Namun, menurut Markaca, yang dibutuhkan bukan sekadar dokumen administratif, melainkan tindakan nyata dan respons cepat dari instansi terkait.
Tak hanya soal sanitasi, Markaca juga mengungkapkan keprihatinannya terhadap kondisi ruang kelas yang menurutnya tidak layak untuk menunjang proses belajar-mengajar secara optimal.
“Kami tidak ingin laporan administratif dijadikan dasar tunggal. Dinas Pendidikan harus turun langsung ke lapangan, lihat sendiri kondisi sekolah,” tegasnya.
Markaca menyatakan telah berkoordinasi langsung dengan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Samarinda, Asli Nuryadin, yang berkomitmen akan melakukan survei ke lokasi.
Meski demikian, DPRD akan tetap mengawal proses ini agar tidak berhenti pada komitmen semata.
“Jika perbaikan menyeluruh belum memungkinkan dalam waktu dekat, setidaknya penambahan toilet harus segera direalisasikan. Ini soal kenyamanan dan kesehatan siswa,” tambahnya.
Politikus yang dikenal vokal dalam isu pendidikan ini menegaskan bahwa hak atas lingkungan belajar yang layak adalah bagian dari hak dasar anak-anak.
Karena itu, pendidikan dasar harus ditempatkan sebagai prioritas utama dalam pembangunan daerah.
“Kami ingin setiap anak di Samarinda bisa belajar di lingkungan yang aman, sehat, dan manusiawi,” pungkas Markaca. (adv)