Minggu, 24 November 2024

Soroti Tingginya Kasus Stunting di Bontang, DPRD Kaltim Tekankan untuk Lakukan Penangan Terbaik

Sabtu, 16 November 2024 21:38

Anggota DPRD Kaltim Andi Satya Adi Saputra/ist

VONIS.ID -  Anggota DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) Andi Satya Adi Saputra menyoroti kasus stunting di Bumi Etam.

Diketahui, angka stunting tertinggi di Provinsi Kaltim ada di Kota Bontang dengan prevalensi mencapai 23,26%, meningkat dari tahun sebelumnya yang berada di angka 21%.

Menanggapi hal itu, Andi Satya menyebut bahwa daerah dengan prevalensi stunting tinggi, seperti Bontang, seharusnya menjadi motivasi untuk mengejar penurunan angka stunting yang lebih baik, bahkan di bawah rata-rata nasional.

“Ini bukan soal memalukan, tetapi lebih sebagai dorongan untuk memperbaiki dan mengejar angka yang lebih rendah,” ujar Andi Satya.

Politisi Partai Golkar ini menekankan bahwa penanganan stunting bukanlah masalah yang bisa diselesaikan dalam waktu singkat.

“Penanganan stunting harus dilakukan secara berkelanjutan, dimulai dari perencanaan yang matang sejak sebelum hamil, saat hamil dengan pemberian nutrisi yang cukup, hingga pasca kelahiran dengan pemberian gizi yang optimal agar anak berkembang dengan baik,” ucap Andi Satya.

Andi Satya yang berlatar belakang dokter berkomitmen untuk mendukung upaya pemerintah Provinsi Kaltim dalam menangani masalah stunting.

Meskipun DPRD bukanlah eksekutor, ia menegaskan bahwa legislatif memiliki kewenangan untuk mengalokasikan anggaran yang mendukung penanganan stunting.

“Kami di dewan akan terus berkoordinasi dan membantu pemerintah dalam hal anggaran untuk penanganan stunting ini,” tegasnya.

Sebagai informasi, kasus stunting masih menjadi tantangan besar dalam bidang kesehatan anak di Indonesia, termasuk di Provinsi Kaltim.

Meskipun Pemerintah Provinsi Kaltim berhasil menekan angka stunting, jumlah anak yang terpapar masih cukup tinggi.

Data terbaru menunjukkan bahwa pada Desember 2023, prevalensi stunting di Kaltim tercatat 18,3%, yang kemudian menurun menjadi 14,5% pada Juni 2024.

Menurut Dinas Kesehatan Kaltim, meskipun ada penurunan, namun masih ada sekitar 34.440 balita yang mengalami stunting antara Juni hingga September 2024.

Salah satu daerah yang masih menghadapi angka stunting tinggi adalah Kota Bontang, dengan prevalensi mencapai 23,26%. (Adv)

Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
Berita terkait
Beritakriminal