Minggu, 24 November 2024

Terjebak Populisme, XR Bunga Terung Kritisi Pilkada Tanpa Solusi Krisis Iklim

Aksi kritis dari XR Bunga Terung terkait Pilkada Tanpa Solusi Krisis Iklim. (IST)

VONIS.ID, SAMARINDA - Pilkada serentak 2024 mendapat sorotan tajam dari sejumlah aktivis dan akademisi dari XR Bunga Terung yang menilai kalau pesta demokrasi lima tahunan, tidak pernah menghadirkan solusi krisis iklim

Kritik itu juga bertujuan ganda, satu lainnya untuk menanggapi pidato pemimpin negara di G20 yang mengikuti Konperensi Tingkat Tinggi di Rio de Jeneiro, Brasil. Saat itu, Presiden Prabowo mengemukakan bahwa pemindahan Ibu Kota Negara dari Jakarta ke Ibu Kota Nusantara di Kalimantan Timur dipengaruhi oleh perubahan iklim yang berdampak pada Jakarta.

Digambarkan sebagai Kota Rimba, sponge city dan sebutan bernuansa hijau lainnya, Ibu Kota Nusantara dibayangkan akan menjadi contoh ideal dari kota yang berkelanjutan dan ramah iklim.

Faktanya, Kalimantan Timur sendiri walau kerap disebut sebagai Heart of Borneo bukanlah wilayah yang tuna masalah dan dampak dari perubahan iklim.

Pernah mendeklarasikan diri sebagai Provinsi Hijau, sampai dengan saat ini pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Timur masih ditopang oleh industri ekstraktif, baik yang mengektraksi mineral dan batubara maupun mengekstraksi hutan.

XR Bunga Terung menilai walau Kaltim menjadi pionir penerima dana karbon, namun skema perdagangkan karbon tidak secara nyata menjawab akar masalah krisis iklim. Pemanfaatan dana karbon tidak secara langsung menghambat rakusnya ekstraksi dan konsumsi bahan bakar fosil.

Halaman 
Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
Berita terkait
Beritakriminal