Nasional

Masyarakat Sipil Tolak Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Ini Respon Partai Golkar

VONIS.ID – Presiden ke-2 RI Soeharto kembali diusulkan jadi pahlawan nasional.

Namun usulan itu ditantang oleh Gerakan Masyarakat Sipil Adili Soeharto (GEMAS).

Mereka beralasan bahwa Soeharto punya rekam jejak buruk dan berdarah selama 32 tahun menjabat sebagai Presiden RI.

Mereka mengatakan, bahwa Soeharto telah melakukan kekerasan terhadap warga sipil, pelanggaran HAM, penyalahgunaan wewenang dan kekuasaan, serta praktik Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN).

“Patut dipertimbangkan bahwa upaya dalam mendorong perbaikan situasi dan kehidupan bernegara pasca-rezim otoritarian orde baru sudah sepatutnya menjadi dasar dalam menyelenggarakan urusan negara dalam semangat anti-KKN, mengedepankan penguatan demokrasi dan rule of law, serta berpijak pada nilai HAM dan suri tauladan yang kesatria serta tidak memberikan toleransi kepada individu yang merugikan Negara Republik Indonesia,” tegas KontraS, organisasi yang tergabung dalam Koalisi GEMAS dikutip dari cnnindonesia.

Terkait hal itu, Ketua DPP Golkar Hetifah Sjaifudian enggan bicara banyak soal penolakan tersebut.

“Kalau ada penolakan saya belum mendapatkan menerima (informasi),” ujar Hetifah, Senin (21/4).

Hetifah menjelaskan, bahwa usulan Soeharto menjadi pahlawan nasional dilayangkan oleh MPR Fraksi Golkar setelah melakukan pembahasan internal.

Salah satunya, usulan itu turut dibahas bersama Satkar Ulama Indonesia yang merupakan organisasi sayap Partai Golkar.

“Ya tentu kita menghargai usulan tersebut dan kami sebagai ya tentu saja bagian dari Golkar akan men-support apapun hal yang positif untuk kepentingan bangsa,” pungkasnya. (*)

Show More
Back to top button