VONIS.ID, SAMARINDA - Presiden Jokowi akan menganugerahkan (Alm) Sultan Aji Muhammad Idris sebagai pahlawan nasional.
Pemberian gelar pahlawan nasional kepada Sultan ke-14 dari Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura tersebut, akan dilaksanakan pada 10 November 2021, atau bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan Nasional.
Tidak hanya Sultan Aji Muhamamd Idris, tiga tokoh lainnya juga mendapat gelar pahlawan nasional pada 2021 ini.
Mereka adalah Tombolotutu (tokoh dari Sulawesi Tengah), alm. Aji Usmar Ismail (tokoh dari DKI Jakarta), dan alm. Raden Arya Wangsa Kara (tokoh dari Banten)
Penetapan gelar pahlawan nasional tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 109/TK/2021 tentang Penganugerahan Pahlawan Nasional.
Jalan penjang dilalui Dinas Sosial Kaltim melalui Sekretariat Tim Gelar Pahlawan Kemensos RI.
Setelah diusulkam ketiga kalinya, dan melalui perjuangan bersama khususnya dukungan masyarakat Kaltim.
Akhirnya Kaltim untuk pertama kalinya memiliki seorang pahlawan nasional.
"Pemprov Kaltim bahagia dengan ketetapan Presiden Jokowi tersebut. Tentu prosesnya nanti akan menunggu surat atau juknis dari Kementrian Sosial yang menangani pemberian gelar pahlawan nasional," kata Muhammad Syafranuddin, Kepala Biro Administrasi Pimpinan (Adpim) Setprov Kaltim, Jumat (29/10/2021).
Ke depan, nama Sultan Aji Muhammad Idris akan diabadikan di Kaltim.
Ada dua wacana yang disampaikan Muhammad Syafranuddin, selaku Juru Bicara Gubernut Kaltim.
Apakah nantinya nama Aji Muhammad Idris akan digunakan pada jalan atau gedung di Kaltim.
"Tentu nama Sultan Aji Muhammad Idris akan diabadikan, ini akan dibahas lagi apakah pada nama jalan atau gedung, tentu saja hal ini melalui dinas sosial akan disampaikan ke Gubernur Kaltim," terangnya.
Saat ini nama Sultan ke-14 Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura itu telah disematkan menjadi nama universitas islam di Samarinda, yakni Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Aji Muhammad Idris.
Diketahui, Sultan Aji Muhammad Idris, memerintah Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, mulai tahun 1735 hingga tahun 1778.
Sultan Aji Muhammad Idris adalah sultan pertama yang menggunakan nama Islam semenjak masuknya agama Islam di Kesultanan Kutai Kartanegara pada abad ke-17. (*)