Jumat, 1 November 2024

Airlangga Mundur dari Golkar, Istana Negara dan DPD DIY Bantah Ada Hubungan dengan Jokowi dan Dilakukan Secara Mendadak

Senin, 12 Agustus 2024 18:48

Airlangga Hartarto yang mengundurkan diri dari posisi Ketua Umum Golkar. (IST)

VONIS.ID - Pengunduran diri Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Golkar yang diumumkan pada Minggu (11/8/2024) kemarin membuat banyak pihak dan publik bertanya-tanya.

Dalam pengumumannya Airlangga menegaskan kalau hal tersebut adalah pilihannya untuk menjaga keutuhan Partai Golkar dan memastikan stabilitas transisi pemerintahan dari Presiden RI Joko Widodo ke Presiden Terpilih Prabowo Subianto.

Kendati demikian, kabar pengunduran diri Airlangga banyak dikaitkan dengan Presiden Joko Widodo, ditambah beredarnya Poster Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka For Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar di aplikasi perpesanan WhatsApp.

Namun hal tersebut dengan cepat dibantah oleh Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia.

Kata dia, pengunduran diri Airlangga Hartarto dari kursi Ketum Golkar merupakan keputusan pribadi dan tidak ada intervensi pihak eksternal.

"Pak Airlangga itu manusia yang mandiri. Pak Airlangga tentu mempunyai pertimbangan yang matang sampai mengambil keputusan yang sepenting itu," ujar Doli di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, dikutip Senin (12/8/2024).

Kepada awak media, Doli juga menegaskan kalau pengunduran diri Airlangga juga diputuskan untuk menjaga kebaikan semua pihak.

"Dari apa yang saya tangkap disampaikan Pak Airlangga bahwa pengunduran diri itu untuk kebaikan semua. Kebaikan dirinya, kebaikan keluarganya, kebaikan Partai Golkar, kebaikan bangsa dan negara," imbuhnya.

Pernyataan tersebut disampaikan Doli guna menjawab beberapa isu yang mengaitkan pengunduran diri Airlangga dengan pengaruh pihak eksternal, termasuk soal pertemuan Airlangga dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Jumat (9/8/2024) kemarin.

Sementara itu, bantahan atas putusan pengunduran diri Airlangga karena ada intervensi eksternal juga disampaikan Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana yang menyebut keputusan eks Ketum Golkar itu tidak ada hubungan dengan Presiden Joko Widodo.

Menurut Ari, pengunduran diri tersebut adalah kemauan dan keputusan pribadi Airlangga.

“Pengunduran diri Bapak Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar adalah pilihan atau hak pribadi beliau,” ucap Ari.

Pengunduran itu pun disebut Ari menjadi urusan pribadi antara Airlangga dan partainya.

“Sepenuhnya menjadi urusan internal Partai Golkar. Jadi, tidak ada kaitannya sama sekali dengan presiden,” kata dia.

Selain Istana Negara, tanggapan lain terkait pengunduran diri Airlangga juga diberikan oleh Partai Golkar Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Tanggapan DPD Golkar DIY ini lebih ditujukan kepada Poster Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka For Ketua Umum (Ketum).

Dalam poster yang beredar, terlihat foto Gibran tengah menggunakan baju lurik latar warna kuning dengan lambang Partai Golkar.

Poster ini beredar usai pengumuman mundurnya Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar Airlangga Hartarto.

Dalam poster itu disebutkan Koalisi Muda Pembaharuan Golkar. Narasi yang tertulis yakni, 'Deklarasi Gibran Rakabuming Raka For Ketum Golkar Tahun 2024-2029’.

"(Penyebaran poster Gibran for Ketum Golkar) Itu adalah tindakan pelecehan terhadap Partai Golkar, kita harus tindak tegas. Kita akan tindak tegas itu, siapapun akan kita libas, kita hanguskan itu," ucap Wakil Ketua Bidang Organisasi sekaligus Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPD Partai Golkar DIY, John S Keban.

Keban pun bereaksi keras terhadap sosok Gibran yang disebut calon Ketum Golkar DIY, "Golkar partai besar bukan kaleng-kaleng, kok mau menyuruh anak kecil menjadi Ketum Partai Golkar, gimana ceritanya itu," cetusnya.

Sementara itu, terkait mundurnya Airlangga, Keban mengaku tak kaget ketika Airlangga mengumumkan mundur sebagai Ketum Golkar. Dia mengaku sudah mengendus kabar tersebut.

"Sebetulnya kita sudah mengendus juga, ini kan bukan mendadak. Golkar itu sudah tahu semua apa yang terjadi, kita mengerti," jelas Keban.

Untuk diketahui pernyataan pengunduran diri Airlangga Hartarto diumumkan dalam video resmi yang disiarkan Partai Golkar di Jakarta, Minggu (11/08/2024) kemarin.

Dalam video itu, Airlangga menjelaskan alasan dia mundur karena ingin menjaga keutuhan Partai Golkar dan memastikan stabilitas selama transisi pemerintahan dari Presiden RI Joko Widodo ke Presiden Terpilih Prabowo Subianto.

“Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, serta atas petunjuk Tuhan Yang Maha Besar, maka dengan ini saya menyatakan pengunduran diri sebagai ketua umum DPP Partai Golkar,” kata Airlangga dalam video tersebut.

Setelah ini, kata Airlangga, Partai Golkar akan melanjutkan proses penunjukan ketua umum baru, sesuai dengan ketentuan yang berlaku di internal.

“DPP Partai Golkar akan segera menyiapkan mekanisme organisasi sesuai dengan ketentuan AD/ART organisasi yang berlaku,” kata Airlangga. (tim redaksi)

Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
Berita terkait
Beritakriminal