VONIS.ID, SAMARINDA - Memasuki penghujung tahun, musibah banjir selalu menjadi momok yang tak terelakan bagi masyarakat Kota Tepian.
Berbagai spekulasi mengatasi persoalan banjir terus diutarakan.
Satu di antaranya, yakni air kiriman dari wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) di aliran Bendungan Benanga seperti yang diucapkan Mujianto, Anggota Komisi III DPRD Samarinda.
“Karena Samarinda ini dikelilingi Kukar. jadi banjir juga ada kiriman dari Kukar. Misalkan di Tanah Datar dan sebagian dari Muara Badak” ungkap Mujianto, Sabtu (6/11/2021).
Tak sekedar mengutarkan dugaan, pasalnya Mujianto juga menjelaskan langkah pencegahannya. Seperti progres pembangunan kolam retensi guna menghalau air kiriman tersebut.
“Kami sepakat langkah antisipasinya dengan pembangunan kolam retensi sebagai upaya mengurangi dampak kiriman air,” tegasnya.
Selain mengatasi banjir kiriman, Politisi Fraksi Gerindra tersebut juga mengatakan bahwa kolam retensi bisa digunakan untuk menghalau debit air dari aktivitas galian ilegal di hulu Bendungan Benanga.
“Kami tetap mendukung program penanganan banjir itu, karena ini demi kepentingan masyarakat, khususnya warga Samarinda,” ucapnya.
Pembangunan kolam retensi tersebut, menurut Muji tak bisa dilakukan secara mandiri oleh Pemkot Samarinda.
Sebab turut andilnya Pemkab Kukar juga dirasa Muji perlu dilakukan.
“Jadi luar biasa pekerjaan yang harus diselesaikan di Samarinda ini, khususnya untuk penanganan banjir,” pungkasnya. (advertorial)