VONIS.ID, SAMARINDA - Meski kasus Covid-19 varian Omicron di Kota Tepian belum terkonfirmasi, namun DPRD Samarinda meminta langkah antisipasi tetap harus dilakukan untuk pencegahan.
Selain untuk melindungi masyarakat Samarinda, antisipasi terhdapi sebaran Omicron perlu dilakukan agar pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) bisa terus berlangsung seperti yang termaktub dalam SKB 4 Menteri 2022.
"Sejauh ini kita tidak menemukan adanya kasus (Omicron) di Samarinda.
Akan tetapi Wali Kota (Andi Harun) sudah melakukan antisipasi dengan pembentukan Satgas (Covid-19) yang utamanya akan terkoneksi ke sekolah-sekolah," ucap Deni Hakim Anwar, Sekretaris Komisi IV DPRD Samarinda, Selasa (22/2/2022).
Langkah cepat Wali Kota Samarinda, Andi Harun membentuk Satgas Covid-19 itupun dispepsia DPRD Samarinda.
Sebab penularan varian Omicron yang marak di Balikpapan, 50 persen terjadi saat pelaksanaan PTM di sekolah-sekolah.
"Karena ini kan sangat berkaitan dengan PTM.
Seperti kasus yang banyak terjadi di Balikpapan 50 persennya terjadi penularan di sekolah-sekolah, dan di Samarinda sendiri sampai saat ini PTM masih terus dijalankan meski dengan ketentuan PTM terbatas," ungkap Deni Hakim Anwar.
Kendati PTM terbatas tetap dilaksanakan di Ibu Kota Provinsi Kalimantan Timur, Deni Hakim Anwar berharap agar Satgas Covid-19 mampu terintegrasi dengan baik di setiap sekolah.
"Karena sesuai acuan kementerian kita tidak bisa mengehentikan PTM. Tapi dengan catatan Satgas itu harus terintegrasi dengan baik di sekolah-sekolah seperti ke UKS, Puskesmas BPDB dan Dinas Kesehatan," harap Deni.
Terintegrasinya Satgas dengan OPD terkait itu disebutkan Deni sebagai salah satu acuan dari langkah antisipasi yang paling baik dalam rangka penanganan sebaran Covid-19 varian apapun.
"Ya pastinya, karena apabila terjadi penularan maka Satgas bisa dengan cepat melakukan antisipasi dan penanganan dengan, dan intinya agar PTM terbatas bisa tetap berjalan sebagaimana mestinya," pungkasnya.
(Advetorial)