VONIS.ID - Seorang pria berinisial FN (47), viral karena mencoba merebut mikrofon di Masjid Nurul Mu’minin, Jalan Jendral Sudirman, Kelurahan Jawa, Kecamatan Samarinda Ulu, kini telah diamankan dan menjalani pemeriksaan.
Aksi gaduh yang dilakukan pria 47 tahun itu terjadi saat dia berusaha merebut mikrofon dari imam masjid saat sedang berzikir usai melaksanakan ibadah dzuhur, Rabu (7/12/2022).
Sontak, terjadi tarik-menarik antara FN dan Imam masjid, jama'ah yang saat itu melihat langsung berusaha mengamankan FN.
"Ya diamankan warga dan pengurus masjid, setelah menerima laporan kemudian kami datang dan mengamankan pelaku," terangnya Kapolsek Samarinda Ulu, Kompol Kustiana, Kamis (8/12/2022).
Kejadian itu pun sempat direkam salah seorang jama'ah, di mana saat itu FN menggunakan baju gamis dan surban putih.
Di video tersebut FN sempat memberontak, dan melontarkan kata-kata yang menyebut ingin memerangi orang-orang kafir.
"Ya Allah, ya Allah. Saya tidak melawan orang muslim, tapi yang saya memerangi orang kafir, ingat kata-kata saya hari ini," sebut FN dalam video viralnya.
Lebih lanjut, Kustiana mengatakan, saat ini FN telah diamankan dan menjalani pemeriksaan di Polsek Samarinda Ulu, tujuannya polisi ingin mendalami dan memastikan motif FN membuat onar di Masjid.
"Iya bahasanya seperti itu (memerangi orang kafir). Cuma kita gak bisa menyimpulkan apa kemauan dia," tuturnya.
Selain FN, polisi juga sudah memintai keterangan sang istri.
Dari pengakuan sang istri juga diketahui bahwa FN pernah melakukan perbuatan serupa di masjid lain.
Di mana saat itu FN berteriak-teriak saat berada dalam masjid.
"Pernah juga sekali di dekat rumahnya itu begitu masuk masjid dia teriak Allah Akbar," terangnya.
Kepada petugas, istri FN juga menyebut bahwa suaminya itu selalu mengaku memiliki sebuah ilmu.
"Karena menurut istrinya sih dia itu merasa punya ilmu gitu. Pokoknya ada sesuatu dalam dirinya kalau dia punya ilmu. Tapi dia saya tanya tidak bisa memastikan ilmu apa, yang jelas dia masih kita observasi dulu, makanya untuk memastikan itu (kondisi kejiwaan) kita mau observasi dulu ke rumah sakit jiwa," pungkasnya.
(redaksi)