VONIS.ID, SAMARINDA - 11 Desa Bersih Narkoba (Bersinar) segera dibentuk BNN Kaltim, di Bumi Mulawarman.
Pembentukan 11 Desa Bersinar itu, sebagai upaya pencegahan dan penanganan penyalahgunaan narkoba di tingkat desa dan kelurahan.
“Tahun ini BNN Kaltim menyiapkan pembentukan 11 Desa Bersinar di Kaltim,” kata Brigjen (Pol) Wisnu Andayana, Kepala BNN Kaltim, dalam puncak peringatan HANI 2022.
Wisnu Andayana mengungkap, Desa Bersinar merupakan desa yang wilayahnya pernah terjadi dan didapati kasus penyalahgunaan dan peredaran narkoba.
Ditetapkan desa tersebut sebagai Desa Bersinar, diharapkan yang sebelumnya rawan narkoba itu menjadi desa yang bersih dari peredaran penyalahgunaan narkoba.
“Bukan desa yang aman, tetapi desa yang rawan narkoba dijadikan Desa Bersinar. Yang tadinya statusnya waspada bisa turun menjadi siaga, sampai nanti statusnya menjadi aman,” jelasnya.
Wisnu mengatakan persoalan pencegahan dan pemberantasan peredaran narkoba di Kaltim merupakan tanggung jawab semua elemen masyarakat tidak hanya BNN maupun kepolisian karena narkoba adalah musuh bersama.
Terlebih semua wilayah di Kaltim masih termasuk daerah rawan peredaran gelap narkoba.
“Jadi tidak ada daerah yang masuk kategori aman dari peredaran narkoba di Kaltim. Paling rawan di Kutai Kartanegara dan disusul Samarinda,” bebernya.
Wilayah darat dan lautan Kaltim yang cukup luas menurut Wisnu, menjadi titik rawan peredaran narkoba di Kaltim, sehingga barang terlarang tersebut masuk melalui perbatasan antara Kaltim dan Kaltara.
“Luas laut Kaltim saja 10 ribu kilometer lebih dan banyak terdapat jalan jalan tikus dan pelabuhan kecil yang digunakan menjadi pintu masuk narkoba ke Kaltim,” pungkasnya. (slamet/adv/kominfokaltim)