VONIS.ID - Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Desa diimbau untuk aktif menyosialisasikan pentingnya orangtua memasukkan anaknya ke PAUD.
Imbauan ini disampaikan Bunda PAUD Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) Maslianawati Edi Damansyah pada kegiatan penguatan Parenting Fasilitasi PAUD dalam rangka pengentasan stunting penguatan transisi PAUD ke SD yang menyenangkan, di BPU Desa Anggana, Kecamatan Anggana, Selasa (11/6/2024).
PAUD yang ditujukan kepada anak usia 6 sampai 8 tahun, mendapatkan layanan PAUD dan sekolah dasar kelas awal.
Orangtua, kata Maslianawati harus menyadari pentingnya PAUD, sebab di usia 6-8 tahun, kemampuan otak anak dalam berpikir berkembang pesat hingga mencapai 80 persen.
"Untuk itu menjadi dasar utama mengapa pentingnya PAUD bagia anak, tugas Bunda PAUD dari tingkat Desa,Kelurahan,Kecamatan untuk selalu mengajak dan menyosialisasikan ke warganya agar pendidikan anaknya diawali dari PAUD," ujar Maslianawati.
Dijelaskannya pendidikan tidak akan berjalan dan berhasil tanpa adanya kerjasama yang baik antara orang tua murid, guru, Bunda PAUD, Disdikbud dan Pemerintah.
Ia berharap Bunda PAUD Desa berperan aktif terjun ke masyarakat untuk mengingatkan pentingnya PAUD.
"Ini sudah mau masuk tahun ajaran baru saya ingin para Bunda PAUD bergerak untuk terus mengajak dan menyosialisasikan PAUD ini, karena banyak para orang tua belum mengetahui pentingnya awal pendidikan di masa ini, begitupula dimasa transisi PAUD ke SD perlu pendampingan guru maupun orang tua murid di awal masuk sekolahnya," ungkapnya.
Ia menilai kerjasama akan terjalin baik jika adanya komunikasi yang baik.
Maslianwati mengingatkan, sebagai Bunda PAUD Desa, sudah kewajiban tugas dan fungsinya harus dijalankan, jangan hanya diam tanpa bergerak untuk menjalankan tugasnya.
"Jangan pernah anggap enteng selempang sebagai Bunda PAUD dikenakan pada saat diperlukan saja, namun gunakanlah setiap melakukan tugasnya turun ke warga, berkomunikasi dengan warga apa saja kendala yang ada tentang permasalahan PAUD di daerahnya," tegas Maslianawati.
Begitu pula dengan permasalahan stunting, menurut Maslianawati, sosialisasi dan posyandu di daerah sangatlah penting.
"Memberi makanan kepada anak usia dini sangat penting jangan diremehkan karena menyangkut dengan tumbuh kembang anak dimasa depan. Para Orang tua harus pintar dalam memberi makanan kepada anaknya agar tidak stunting," ucapnya.
Sementara itu, Sekretaris Disdikbud Kukar Hj Maria Ester mengatakan sudah menjadi tugas bersama untuk memperhatikan PAUD terutama tugas Bunda PAUD Desa, kelurahan dan kecamatan.
"Kami hanya ingin mengimbau kepada rekan-rekan, terutama yang ada di PAUD ini untuk meningkatkan standar layanan pendidikan, dengan peningkatan akreditas guna menunjang kualitas lembaganya sesuai dengan standar pelayanan minimal itu akreditasi B," kata Maria Ester.
Di Kabupaten Kukar saat sekarang angka partisipasi PAUD masih rendah sekitar 60 persen, sekitar 35 persen masih belum dan kurang lebih sekitar 11.000 anak di Kabupaten Kukar yang usia 5 sampai dengan 6 tahun belum sekolah di PAUD.
"Bisa jadi diantara 11.000 tersebut ada di kecamatan Anggana dan merupakan bagian dari tugas bersama terutama Bunda PAUD Desa agar PAUD berjalan lancar," ujarnya.
Turut hadir Camat Anggana Rendra Abadi, Jajaran Disdikbud, para Bunda PAUD Kecamatan Anggana, para guru, kepala sekolah dan perwakilan wali murid.
Kegiatan ini dirangkai dengan penandatanganan kesepakatan kerjasama PT Alfara Delta Persada Dody Triyono dengan TP PKK Kecamatan Anggana Sri Wahyuni Ermawati, di bidang pemberdayaan masyarakat sekitar wilayah operasi pertambangan dengan mengacu pada program RBPK (Rumah Besar Penanggulangan kemiskinan) disaksikan Ketua TP PKK Kabupaten Kukar Maslianawati dan Camat Anggana Rendra Abadi.
(REDAKSI)