VONIS.ID - Minyak goreng belakangan ini jadi hal yang dicari masyarakat. Termasuk pula di Samarinda.
Masyarakat rela berbondong-bondong mengantre untuk mendapatkan minyak goreng murah.
Hal ini tidak membuat Pemkot Samarinda diam. Berbagai upaya dilakukan untuk memenuhi kebutuhan warga.
Mulai dari mendatangkan minyak goreng curah dengan harga terjangkau hingga berkoordinasi dengan peneguk hukum unsur TNI-Polri.
Wali Kota Samarinda, Andi Harun menyampaikan bahwa pihaknya telah berkomunikasi dengan unsur Forkompinda Kota Samarinda untuk melakukan pengecekan stok minyak goreng di berbagai retail atau distributor besar di Kota Tepian.
Sebab diduga kondisi kelangkaan minyak goreng yang terjadi hampir di seluruh daerah di Indonesia dimanfaatkan oknum retail untuk menimbun stok yang tersedia.
"Saya sudah berkomunikasi dengan Kapolres, Dandim, dan Kepala Dinas Perdagangan (Disperindag) Samarinda. Untuk mengkroscek dugaan ini," kata Andi Harun saat ditemui di Balaikota, Rabu (16/3/2022).
Andi Harun menyebut diduga kurang lebih ada 110.000 stok dan 7.000 stok minyak goreng yang ditimbun oleh 2 retail besar di Samarinda.
Untuk menuntaskan masalah ini, Pemkot Samarinda bersedia membeli minyak goreng dengan harga yang dijual oleh para retail tersebut.
"Karena harga minyak mereka itu, kita duga dibeli dengan harga Rp 12.000 kemudian dijual dengan harga Rp 14.000," tuturnya.
"Nah kami pemkot menawarkan akan membeli dengan harga Rp 14.000 ribu, mereka akan tetap untung," sambungnya.
Andi Harun yang karib disapa AH itu menegaskan, kepentingan Pemkot berupaya agar tidak ada lagi antrian yang berpotensi menimbulkan bahaya bagi masyarakat.
"Bagi pemerintahan asas tertinggi ialah, melindungi keselamatan warga negara. Ini hukum tertinggi bagi negara," tegasnya.
Maka dari itu AH menawarkan, solusi yang saling menguntungkan untuk kedua belah pihak.
Ia pun menyampaikan dengan lugas, nama Wali Kota Samarinda menjadi jaminan atas pembayaran itu. Dengan berencana akan mendistribusikan kepada masyarakat dengan harga yang murah
"Mudah-mudahan ke 2 pasar modern ini bersedia, apabila mereka (pasar modern) tidak bersedia kami harus memastikan pola penjualan tidak lagi seperti sekarang yang menimbulkan kerumunan," katanya.
(redaksi)