VONIS.ID - Pembunuhan berantai yang terjadi di Iran, pada 2000-2001 menjadi sorotan dunia.
Pelakunya bernama Said Hanai membunuh belasan wanita dengan cara yang tak lazim.
Bahkan, aksi pembunuhannya itu sampai mendapatkan julukan, "Pembunuh Laba-laba".
Dilansir murderpedia dan The New York Times, publik awalnya mengira Said Hanai menggunakan jilbab untuk menjerat para wanita dengan cara yang sama seperti laba-laba, menggunakan jaring untuk menjebak korbannya.
Namun, ternyata Said Hanai menggunakan jilbab yang dikenakan para korbannya itu sebagai alat pembunuhan yaitu dengan cara mencekik.
The New York Times mencatat 16 wanita tewas dicekik dengan jilbab yang dikenakannya di bagian timur laut Mashad yang merupakan kota terpadat kedua di Iran.
Namun, tercatat ada tiga wanita lagi yang tewas tapi Said Hanai tidak mengakuinya dan menyebut bila tiga wanita itu dibunuh oleh orang lain yang meniru aksinya.
Said Hanai yang merupakan pekerja konstruksi itu mengakui perbuatan sadisnya.
Dia berdalih membunuh belasan wanita yang diklaimnya sebagai pekerja seks komersial dan pengguna narkoba.
"Mereka sama tidak berharganya dengan kecoak bagi saya," ucap Hanai seperti dikutip harian Norouz.
"Saya tak bisa tidur di malam hari jika saya tidak membunuh salah satu dari mereka. Seolah saya kecanduan membunuh mereka," imbuhnya.
Pada 2002, Said Hanai dihukum gantung.
Dia mengaku memilih korbannya sembari mengendarai mobil atau motornya.
Dia lantas mencekik para korban menggunakan jilbab mereka lalu menutupi tubuh mereka dengan cadar dan membuangnya ke jalanan.
Sadisnya lagi, pada pembunuhan ketiga, Said Hanai berpura-pura sebagai orang lewat menunggu dan membantu polisi mengevakuasi korbannya ke dalam ambulans.
Perbuatannya terendus saat suatu ketika salah seorang korbannya curiga dan berhasil meninjunya di perut.
Korban itu lalu melaporkan insiden itu dan Said Hanai pun ditangkap.
(redaksi)