VONIS.ID, SAMARINDA – Polresta Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), kembali menggelar Program Jumat Curhat bersama masyarakat di kawasan Pelabuhan Samarinda, Jalan Yos Sudarso pada Jumat (8/9/2023).
Dalam acara Jumat Curhat ini, warga menyampaikan keluhan dan masalah terkait infrastruktur pelabuhan yang mereka anggap memerlukan perbaikan.
"Salah satu dari keluhan yang disampaikan oleh masyarakat adalah terkait infrastruktur pelabuhan, terutama mengenai pelayanan di ruang tunggu pelabuhan yang dinilai belum optimal untuk melayani kebutuhan masyarakat," jelas Kapolresta Samarinda, Kombes Ary Fadli, pada Jumat (8/9/2023).
Kegiatan Jumat Curhat dengan tema "bekesah" ini diselenggarakan di kantor KSOP Samarinda dan dihadiri berbagai pihak yang terkait dengan kawasan Pelabuhan Samarinda.
Ary menjelaskan bahwa program ini merupakan salah satu cara untuk menerima keluhan masyarakat sehingga pelayanan dan keamanan di kawasan pelabuhan Samarinda dapat terus ditingkatkan.
"Pada dasarnya, tujuan utama adalah bagaimana kita dapat memastikan pengelolaan pelabuhan ini aman dan tertib sehingga tidak terganggu," kata Ary.
Selain masalah infrastruktur, dalam diskusi antara Kapolresta dan warga, juga terungkap keluhan terkait kesulitan kapal-kapal di pelabuhan dalam mendapatkan pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM).
Warga menyatakan bahwa mereka terpaksa membeli BBM melalui Pertamina yang berlokasi di darat karena pasokan BBM di pelabuhan selalu kosong.
"Seharusnya Pertamina sudah memiliki peraturan yang mengatur distribusi BBM untuk pelabuhan nelayan dan masyarakat maritim, serta kendaraan bermotor di darat," ungkap salah seorang warga.
"Mengapa stok BBM selalu habis? Kami akan melakukan pengecekan terhadap Pertamina yang beroperasi di Samarinda untuk memahami penyebabnya, apakah ada kesalahan perhitungan atau faktor lainnya. Seharusnya alokasi BBM sesuai dengan jumlah kapal dan kendaraan yang ada, sehingga tidak ada kekurangan pasokan," tambahnya.
Ary menyatakan bahwa berdasarkan keluhan ini, pihaknya akan berupaya untuk memfasilitasi komunikasi antara masyarakat, Pertamina, dan pemerintah daerah guna mencari solusi atas masalah BBM tersebut.
"Masukan-masukan ini akan kami gunakan untuk memperbaiki situasi. Kami akan berupaya untuk memfasilitasi atau bernegosiasi dengan pihak-pihak terkait dalam hal ini," katanya.
Program Jumat Curhat merupakan salah satu langkah dari Kepolisian Republik Indonesia (Polri) untuk mendengarkan saran, kritik, masukan, serta aduan masyarakat secara langsung. Program ini diadakan setiap minggu dan lokasinya berbeda setiap kali pelaksanaannya.
"Kegiatan ini akan menjadi evaluasi bagi kami untuk memperbaiki, membenahi, dan meningkatkan kualitas kinerja pelayanan. Kami sangat membutuhkan masukan, kritik, dan informasi dari masyarakat," tutup Ary.
(tim redaksi)