VONIS.ID - Kasus viral anggota Brimob bentak-bentak Babinsa membuat dua jenderal dari TNI dan Polri turun tangan.
Baik TNI dan Polri menyatakan kasus tersebut telah selesai.
Kapolda Maluku Irjen Lotharia Latif telah berkoordinasi langsung dengan Pangdam Pattimura Mayjen TNI Ruruh Setyawibawa untuk menyelesaikan masalah soal anggota Brimob bentak prajurit TNI.
Disebutkan, jika kejadian tersebut disebabkan karena kesalahpahaman.
"Bapak Kapolda Maluku juga sudah berkoordinasi dengan Bapak Pangdam XVI/Pattimura, dan kejadian itu hanyalah kesalahpahaman saja, sudah diselesaikan kedua pihak," kata Kabid Humas Polda Maluku Rum Ohoirat, dikutip dari Instagram @humas_polda_maluku (7/2/202), dilansir dari Merdeka.com.
Ohoirot menambahkan, jika permasalahan sudah diselesaikan secara kekeluargaan.
Menurutnya, video yang beredar di media sosial tidak utuh dan hanyalah penggalan saja.
Adu mulut disebut terjadi karena adanya mis-komunikasi.
"Kami juga salut kepada kedua anggota itu karena tidak sampai terlibat adu fisik. Ini juga pertanda keduanya saling menghargai. Hanya karena viral saja di medsos, sehingga menimbulkan multitafsir," jelasnya.
Kapendam XVI/Pattimura Adi Prayoga juga mengatakan, jika persoalan yang terjadi antara anggota Brimob dan prajurit TNI itu berakhir damai dengan cepat tanpa berlarut-larut.
"Sekali lagi kami sampaikan bahwa kejadian itu hanya salah paham saja dan mis komunikasi antara anggota Babinsa dengan anggota Brimob. Tapi semuanya sudah berakhir, dan sudah diselesaikan secara damai," terangnya.
Sebelumnya, sebuah video merekam aksi prajurit Babinsa yang diketahui bernama Serka Marjan tengah terlibat adu mulut dengan seorang anggota Brimob viral beredar di media sosial.
Bahkan, terlihat jika prajurit dari Koramil 1506-04 Waeyapo itu sempat dibentak dan ditunjuk-tunjuk oleh anggota dari Korps Bhayangkara itu.
Peristiwa terjadi saat anggota Brimob tersebut tengah ikut mengawasi kegiatan sweeping operasi penertiban kawasan tambang emas ilegal di Gunung Botak, Kabupaten Buru, beberapa waktu lalu.
Melansir dari laman Instagram @infokomando.official, disebutkan jika cekcok disebabkan lantaran anggota Polres Buru disebut merasa keberatan ketika prajurit Babinsa itu mengambil dokumentasi menggunakan ponselnya saat razia berlangsung.
Hal itu pun memunculkan kesalahpahaman di lapangan mengingat Babinsa juga memiliki tanggung jawab untuk mengawasi segala aktifitas yang ada di desa binaannya.
(redaksi)