VONIS.ID - Seorang wanita diduga pelaku "teror" di salah satu masjid di Kabupaten Magelang, akhirnya berhasil diamankan.
Wanita tersebut diduga yang melakukan pengrusakan, membakar, serta melumuri darah sejumlah lembaran bertulisakan Arab diduga Al Quran.
Pelakunya ditangkap saat melakukan aksi serupa.
Kabar penangkapan pelaku itu diunggah oleh akun Instagram @terang_media, Senin (12/12).
"Kejadian terulang lagi," terdengar suara pria dalam video unggahan terang_media dilansir dari Viva, Selasa (13/12).
Dalam unggahan video itu memperlihatkan seorang wanita mengenakan jilbab hitam sedang berada di serambi masjid.
Tampak ia membawa tas dan akan memasukkan pembalut ke dalam kotak amal.
Namun, aksinya ini diketahui warga dan direkamnya.
"Ayo...,"ujar pria sambil merekamnya.
Peristiwa itu terjadi pada Masjid Al-Mahfudz, Dusun Krandan, Desa Kebonrejo, Kecamatan Salaman, Magelang, Jawa Tengah.
Seperti diberitakan sebelumnya, viral video sebuah masjid diobrak-abrik dan diduga lembaran Al Quran dilumuri darah viral di media sosial.
Video viral itu salah satunya diunggah oleh akun Instagram @borobudur_media, Minggu (11/12).
"Masjid diobrak-abrik. Beredar video rekaman sebuah Masjid di Salaman Magelang yang telah diubrak-abrik orang tak dikenal," tulis borobudur_media pada caption video unggahannya.
Dalam keterangan lanjutannya disebutkan sejumlah benda yang berada di dalam masjid rusak.
"Pembatas shaf dibakar, Al Quran dilumuri darah yang diduga darah mens," tulisnya.
Sementara itu, Plt Kapolresta Magelang, AKBP Mochammad Sajarod Zakun membenarkan terduga pelaku diamankan oleh warga dan Polsek Salaman.
"Yang bersangkutan ini tadi diamankan oleh warga dan anggota Polsek akan melakukan perbuatan yang sama," kata AKBP Mochammad Sajarod Zakun.
Sajarod mengatakan terduga pelaku kini masih menjalani pemeriksaan intensif.
"Alhamdulillah, pada hari ini, kami mendapatkan laporan dari Kapolsek Salaman bahwa terduga pelaku berhasil diamankan. Saat ini, sedang kita lakukan pengembangan dan kita bawa ke Polres untuk proses lebih lanjut," kata Sajarod.
(redaksi)