VONIS.ID - Kronologi penembakan oleh anggota TNI Angkatan Laut (AL) ke warga sipil di Jayapura, Papua.
Danlantamal X Jayapura Brigjen TNI (Mar) Feryanto Pardamean Marpaung mengungkap kronologi penembakan maut oknum TNI Angkatan Laut (AL), Peltu HS.
Penembakan oknum TNI AL itu dilakukan terhadap warga sipil bernama Tri Mulyono (53) di Jayapura, Papua.
Penembakan itu terjadi saat korban menolong istrinya yang dicegat oleh Peltu HS.
Penembakan maut itu terjadi di Perumahan Permata Indah Kamkei Distrik Abepura, Kota Jayapura, Rabu (19/10) sekitar pukul 17.50 WIT. Korban diketahui memang tinggal di perumahan tersebut.
"Istri korban berinisial PR sedang perjalanan pulang dari bekerja menggunakan mobil. Pada saat masuk ke perumahan Permata Indah Tanah hitam, PR melihat pelaku sudah menunggu di pinggir jalan menuju rumahnya," ujar Feriyanto kepada wartawan di Mako Lantamal X Jayapura, Kamis (20/10/2022).
Feriyanto mengatakan bahwa istri korban sempat berusaha menghindar, tetapi Peltu HS mengejar dan mencegat mobilnya. Peltu HS juga mengetuk kaca mobil PR.
"Istri korban tidak menuruti permintaan pelaku dan menelepon korban yakni suaminya untuk datang menolong. Ketika pelaku masih mengetuk-ngetuk jendela mobil, dari arah belakang korban datang sambil berteriak ke pelaku agar tidak mengganggu istrinya, korban memukul pelaku," ujarnya.
Korban dan Peltu HS akhirnya berduel di lokasi. Selanjutnya Peltu HS mengeluarkan pistol jenis revolver dan menembak korban.
"Terjadi perkelahian antara pelaku dan korban. Akhirnya pelaku mengeluarkan pistol dan menembak korban di bagian wajah," katanya.
"Korban meninggal di tempat. Setelah itu pelaku juga menembakkan dirinya," imbuhnya.
Masyarakat sekitar yang mendengar letusan senjata akhirnya keluar dari rumah masing-masing. Melihat korban tergeletak, masyarakat yang mengenali korban segera membawanya ke RSUD Abepura.
"Karena pelaku masih bernafas, polisi mengevakuasi pelaku ke RS Bhayangkara. Karena luka yang sangat parah. Lalu sekitar pukul pukul 01.15 WIT dini hari tadi pelaku dinyatakan meninggal dunia," katanya.
Peltu HS diketahui mengakhiri hidupnya dengan menembak bagian dagunya. Peltu HS akhirnya ikut meninggal dunia.
"Karena luka yang sangat parah pelaku dinyatakan meninggal dunia," katanya.
(redaksi)