Sabtu, 23 November 2024

Berita Nasional Trending

Marsinah Hingga Mutilasi Setiabudi, Inilah 5 Kasus Pembunuhan di Indonesia yang Belum Terpecahkan

Kamis, 5 Januari 2023 14:26

PEMBUNUHAN - Marsinah salah satu korban pembunuhan yang hingga saat ini kasusnya belum terpecahkan. Foto: Suara.com

VONIS.ID - Kasus pembunuhan yang terjadi di Indonesia tak sedikit yang berakhir menjadi misteri.

Terdapat setidaknya lima kasus pembunuhan yang belum terpecahkan hingga saat ini.

Dari lima daftar kasus pembunuhan yang belum terungkap, salah satu korbannya yakni aktivis perempuan yang namanya melegenda di kalangan mahasiswa dan kaum buruh, yakni Marsinah.

Bisa dikatakan tewasnya Marsinah menjadi salah satu kasus pembunuhan tertua yang belum terungkap siapa dalang dan pelaku pembunuhnya.

Berikut lima kasus pembunuhan di Indonesia yang belum terpecahkan, dilansir dari Okezone:

1. Pembunuhan Marsinah

Marsinah merupakan seorang aktivis buruh kelahiran 10 April 1969.

Ia tewas dengan kondisi mengenaskan pada Mei 1993 ketika bekerja di PT Catur Putra Surya (CPS) Porong, Sidoarjo, Jawa Timur.

Sebelum ditemukan tewas, Marsinah diketahui terlebih dahulu mengalami penyiksaan.

Dirinya terlihat berada di markas militer daerah.

Melansir buku bertajuk ‘Jalan Panjang Menuju Demokrasi’, tubuh Marsinah yang sudah tidak bernyawa berada di Nganjuk, Jawa Timur dengan kondisi yang sangat memprihatinkan.

Kemaluannya rusak akibat serangan benda tumpul dan banyak luka lain di tubuhnya.

Banyak pihak menduga, kematian Marsinah terjadi akibat kegiatannya yang menjadi aktivis dan memimpin pemogokan kerja di pabriknya.

Hingga detik ini, tidak ada pihak yang ditetapkan sebagai tersangka dan diseret ke meja hijau.

Marsinah pun terus dikenang sebagai perempuan muda yang sangat berani menuntut perbaikan upah buruh.

Kasusnya bahkan menjadi simbol masih rendahnya perlindungan HAM di Tanah Air.

2. Kasus Pembunuhan di Subang

Tewasnya ibu dan anak di Subang, Jawa Barat pada 18 Agustus 2021.

Kedua korban diketahui bernama Tuti Suhartini dan putrinya, Amalia Mustika Ratu atau yang biasa disapa Amel.

Jasad Tuti dan anaknya ditemukan dalam kondisi tak berbusana oleh sang suami, Yosef, di sebuah mobil mewah yang terparkir di rumahnya.

Polisi langsung melakukan penyelidikan mendalam dan memeriksa lebih dari 100 saksi.

Meskipun begitu, belum ada titik terang terkait pelaku dan motif pembunuhan sadis itu.

Polisi menyebut, kasus pembunuhan ini bukanlah perampokan karena tidak ada barang berharga milik korban yang hilang.

3. Pembunuhan Mahasiswa UI

Akseyna Ahad Dori atau Ace adalah seorang mahasiswa Universitas Indonesia (UI) yang ditemukan tewas mengambang pada 26 Maret 2015 di Danau Kenanga di UI.

Saat ditemukan, Akseyna menggunakan tas yang diisi batu sebagai pemberat.

Diduga, hal itu dilakukan agar jasad tidak mengambang.

Sampai hari ini, kasus kematian Akseyna belum menemui titik terang alias jalan di tempat.

Pelaku pembunuhan juga tidak ketahui.

Setelah jasad mahasiswa Fakultas MIPA UI itu ditemukan, polisi langsung melakukan penyelidikan dan memeriksa beberapa saksi.

Ketika melakukan pemeriksaan, polisi mendapati adanya beberapa saksi yang tidak konsisten dalam menjawab pertanyaan.

Keterangan yang diberikan juga cenderung berubah-ubah.

Ayah Ace, Marsekal Pertama TNI Mardoto, mengaku bahwa dirinya tidak menerima perkembangan kasus tewasnya sang anak, 7 tahun lalu.

4. Kasus Pembunuhan Shella

Kasus pembunuhan seorang waria (wanita pria) di Cipayung, Jakarta Timur pada November 2015.

Korban diketahui bernama Safrizal atau Shella yang berusia 27 tahun.

Sehari-hari, Shella bekerja di sebuah salon di Pasar Rebo.

Saat ditemukan, Shella mengalami luka tusuk di bagian paha kiri dan rusuk kirinya.

Warga setempat juga sempat mendengar teriakan korban, sesaat sebelum ditusuk.

Dugaan polisi, Shella bukanlah korban begal sebab sepeda motor yang ia kendarai tidak raib.

Jasad Shella dibawa ke RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur untuk divisum.

Polisi mengamankan beberapa barang bukti, seperti motor korban, tas hitam berisi uang tunai Rp 29 ribu dan tisu, serta 1 unit gawai berupa tablet.

Setelah kejadian itu, polisi memeriksa 15 saksi dan belum menemukan pelakunya hingga saat ini.

5. Kasus Mutilasi di Setiabudi

Kasus mutilasi Setiabudi 13 merupakan kasus pembunuhan besar yang terjadi pada 23 November 1981.

Saat itu, jasad seorang pria ditemukan di trotoar yang berada di jalan Jenderal Sudirman, Setiabudi, Jakarta Selatan dengan kondisi sudah terpotong-potong alias dimutilasi.

Temuan potongan tubuh korban yang dimasukkan dalam dua karton berbeda sangat menggegerkan warga sekitar.

Berbagai sumber menyebut, diduga bagian tubuh korban dipotong dengan menggunakan gergaji besi.

Saat diautopsi, ditemukan bekas gesekan kecil di tulang korban.

Sampai kini, tidak diketahui siapa pelaku mutilasi tersebut.

(redaksi)

Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
Berita terkait
Beritakriminal