VONIS.ID - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama atau PBNU naik pitam dengan cuitan bernada guyonan yang kerap dilontarkan admin Twitter @nahdlatululama, bakal dilaporkan polisi.
Hari Lahir Nahdlatul Ulama ke-96 sedikit tercoreng dengan aksi nyeleneh yang kerap dilaukan admin Twitter @nahdlatululama.
Sejak kepengurusan PBNU berganti dari KH Aqil Siroj ke Yahya Cholil Staquf, nuansa media sosial Nahdlatul Ulama juga ikut berubah.
Akun Twitter resmi Nahdlatul Ulama bercentang biru itu, belakangan ini sering melakukan cuitan dengan nada guyonan.
Bahkan nada guyonan juga diberikan untuk membalas cuitan dari tokoh besar nasional maupun Twitter official dari instansi pemerintah.
Seperti yang dilakukan admin Twitter @nahdlatululama saat membalas ucapan Harlah NU ke-96.
"Terima kasih, Pak @erickthohir
Bismillah komisaris," tulis Twitter @nahdlatululama sembari membubuhkan emoji air mata bahagia.
Bahkan saat mengomentari cuitan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, admin Twitter @nahdlatululama melontarkan guyonan dengan menyebut Gus Yaqut dengan sebutan Dik Menteri.
"Terima kasih Menag. Tolong temanya diperbaiki. Itu tema Muktamar ke-34 NU tahun lalu, Dik Menteri," tulis admin Twitter @nahdlatululama.
Terbaru, petinggi NU tampak habis kesabaran, sembari menyikapi admin Twitter @nahdlatululama dengan serius.
Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Saifullah Yusuf alias Gus Ipul bahkan berencana melaporkan admin @nahdlatululama ke polisi.
Gus Ipul menilai berbagai cuitan yang dibuat justru terkesan mengadu domba.
PBNU, kata dia, berniat menempuh jalur hukum jika admin Twitter @nahdlatululama tersebut tetap melakukan tidak mengubah gaya cuitan yang terlalu nyeleneh.
"Saya minta kepada admin akun @nahdlatululama untuk segera menyerahkan ke kami.
Jika dalam waktu 1x24 jam tidak diserahkan, maka kami akan lapor polisi," kata Gus Ipul dalam keterangan persnya, Selasa (1/2).
Menurut pengakuan Gus Ipul, PBNU sudah mencari pengelola akun resmi Nahdlatul Ulama itu.
Namun, sampai saat ini tidak ada yang mengaku membuat cuitan guyonan tersebut.
Bupati Pasuruan itu mengaku tidak setuju dengan gaya cuitan yang dipakai akun @nahdlatululama beberapa waktu terakhir.
Dia pun mengaku mendapat keluhan dari masyarakat.
"Atas banyaknya keganjilan ini, kami banyak menerima keluhan dari warganet juga dari lembaga-lembaga yang merasa tidak nyaman atas cuitan @nahdlatululama," ungkapnya.
Sebelumnya, akun @nahdlatululama jadi sorotan pengguna Twitter karena mengubah gaya cuitan.
Akun resmi Nahdlatul Ulama itu tiba-tiba aktif dan membalas berbagai cuitan dengan lelucon.
Tak sedikit warganet menilai gaya baru cuitan @nahdlatululama mirip dengan akun komunitas @NUgarislucu.
Tetapi, sebagian warganet lainnya mengkritik keras gaya yang tidak sesuai dengan citra organisasi para ulama tersebut.
(*)