Jumat, 1 November 2024

Nasional

Pilot Susi Air Tak Kunjung Ditemukan TNI-Polri, Selandia Baru Siap Turun Tangan Hadapi KKB Papua

Selasa, 14 Februari 2023 8:7

BERSENJATA - TPNPB (Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat) OPM (Organisasi Papua Merdeka)/ Foto: Jawa Pos

VONIS.ID - Pilot pesawat Susi Air, Kapten Philips Max Mehrtens, hingga saat ini belum berhasil ditemukan TNI dan Polri, yang diduga disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.

Tak kunjung berhasil menyelamatkan Kapten Philips Max Mehrtens, Selandia Baru negara asal sang pilot, menawarkan bantuan kepada Indonesia dalam proses pencarian.

Hal itu terungkap dalam pertemuan antara aparat TNI dan Polri bersama rombongan diplomat Selandia Baru yang dipimpin Brendan Andrew Stanbury selaku Deputy Head (Misi Diplomatik Selandia Baru untuk ASEAN).

Pertemuan itu juga dihadiri 2 staf Kementerian Luar Negeri RI yang digelar di Rimba Papua Hotel Timika, Senin (13/2/2023).

"Para pejabat diplomat tersebut menawarkan bantuan apabila ada yang diperlukan saat melakukan pencarian dan evakuasi Pilot Susi Air yang saat ini sedang dalam pencarian oleh aparat gabungan TNI dan Polri," ungkap Pangkogabwilhan III Letjen I Nyoman Cantiasa, Senin (13/2/2023), dilansir dari Detik.com.

I Nyoman menjelaskan pihaknya membahas perkembangan penanganan pencarian terhadap Kapten Phillip Mark Mehrtens.

"Para pejabat (Diplomat Selandia Baru) tersebut juga meninjau jalur evakuasi kesiapan rumah sakit di Kabupaten Mimika sebagai pelayanan penanganan intensif apabila dilakukan evakuasi nantinya," jelasnya.

Pihaknya berharap pilot Susi Air bisa segera ditemukan dalam keadaan selamat.

Persoalan ini juga disebut dikoordinasikan dengan Dewan HAM Internasional.

"Kita juga minta dukungan Internasional untuk membicarakan kepada Komisioner Tinggi Dewan HAM Internasional terkait masalah tersebut," tegas I Nyoman.

Sebelumnya, Wakil Duta Besar (Dubes) Selandia Baru Brendan Stanbury berkunjung ke Mimika, Papua Tengah untuk mencari tahu perkembangan penanganan pilot Susi Air.

Kedatangan Brendan disampaikan Pangdam XVII/Cendrawasih Mayjen Muhammad Saleh Mustafa.

"Kehadiran Wakil Dubes Selandia Baru mereka untuk mencari tahu langkah-langkah apa yang telah dilakukan Polri. Termasuk TNI yang juga ikut terlibat," ujar Mayjen Saleh.

Wakil Dubes Selandia Baru datang bersama stafnya, yakni Patrick Fitzgibbon dan Alexander McSporran.

Mayjen Saleh mengatakan pihaknya sudah memberi penjelasan secara terbuka terhadap Brendan.

"Intinya kita TNI-Polri kan melakukan penegakan hukum. Sedangkan TNI di sini fungsinya membantu Polri untuk melakukan penindakan hukum," kata Mayjen Saleh.

"Pelanggarannya pelanggaran hukum sehingga bukan sifatnya bernilai militer. Sehingga dikedepankan pelanggaran hukumnya. Kita membantu kepolisian," pungkasnya.

(redaksi)

Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
Beritakriminal