VONIS.ID - Salah identifikasi menjadi penyebab rekening BCA pedagang burung diblokir.
Nama si pedagang burung, Ilham Wahyudi, disalahpahami oleh KPK sebagai nama tersangka korupsi.
Pemblokiran rekening pedagang burung Ilham Wahyudi diketahuinya saat diberi surat oleh pihak Bank BCA.
Dalam kutipan surat yang dikeluarkan pihak BCA tertanggal 16 Januari 2023 disebutkan: Berdasarkan permintaan dari KPK sebagaimana yang dimaksud dalam surat R/35/DAK.01.00/20-23/01/2023, tanggal 11 Januari 2023 perihal pembukaan blokir rekening atas nama Ilham Wahyudi pada tanggal 13 Januari 2023.
KPK salah mengira bahwa Ilham Wahyudi yang dulu berjualan lovebird dari Pamekasan Pulau Madura Jawa Timur itu sebagai tersangka korupsi dana hibah Pemprov Jawa Timur.
Maka, rekening Ilham Wahyudi diblokir atas perintah KPK.
"Informasi yang kami peroleh, nama dan tanggal lahir yang bersangkutan kebetulan sama dengan nama tersangka KPK yang diajukan permintaan pemblokiran. Data pembedanya ada pada alamatnya," kata Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri saat dihubungi, Jumat (27/1/2023), dilansir dari Detik.com.
Rekening Ilham Wahyudi si penjual burung berisi duit RP 2 juta saja.
Dia sempat kebingungan karena tidak bisa mengakses duitnya sendiri.
Setelah diketahui bahwa pemblokiran rekening itu salah sasaran, KPK dan BCA segera memproses pembukaan blokir tersebut.
"Pihak bank akan sampaikan kepada nasabahnya terkait kekeliruan dimaksud," jelas Ali.
Pihak BCA mengakui ada kekeliruan hingga salah melakukan pemblokiran.
Hal ini disampaikan oleh EVP Corporate Communication and Social Responsibility BCA, Hera F Haryn, Jumat (27/1/2023).
"Saat ini pemblokiran rekening atas nama Ilham Wahyudi yang disebutkan dalam pemberitaan telah dibuka kembali. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanannya," tutur Hera.
Ilham sendiri sudah tiga kali mendatangi kantor BCA di Pamekasan.
Upaya ini dia lakukan sampai bosan.
Ilham Wahyudi mengaku sudah bertemu dengan pihak manajemen dan pimpinan cabang BCA di Pamekasan.
Akhirnya diketahui, ada salah blokir di kasus ini.
"Iya mau bagaimana lagi, kita orang kecil. Mau ke mana gitu? Orang besar biasa (kalau salah) minta maaf. Orang kecil kalau salah ke orang besar, bisa digiles," tanggap Ilham.
(redaksi)