VONIS.ID - Percakapan eks Menteri Kelautan dan Perikanan, yang merupakan bos Susi Air, Susi Pudjiastuti, dengan salah satu tokoh Papua, bocor ke media sosial.
Dalam percakapan tersebut, Susi Pudjiastuti meluapkan kekecewaanya, meluapkan amarahnya, bahkan Ia tak kuasa menahan tangisnya.
Dalam percakapan melalui sambungan telepon, Susi Pudjiastuti berbicara panjang lebar dengan pendeta Karel Phil Erari, mengenai Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua.
KKB Papua diketahui hingga saat ini masih menyandera pilot Susi Air, Philips Mehrtens.
Bahkan, Susi Pudjiastuti mengaku kecewa karena kedatangan TNI dan Polri bukan untuk menyerang KKB, melainkan untuk evakuasi Philips Mehrtens.
Namun, justru TNI diserang KKB, hingga mengakibatkan sejumlah prajurit tewas.
"Saya bicara dengan Bapak saya nangis karena saya marah. Tidak adil, kalian tidak adil kepada saya. Saya perempuan sendiri cari makan, untuk menghidupi ratusan ribuan orang, kalian aniaya," ucap Susi Pudjiastuti.
Susi kemudian menceritakan bahwa dalam sehari, maskapai Susi Air melakukan sebanyak 70 hingga 90 penerbangan untuk membawa bahan makanan, obat-obatan, membantu transportasi warga Papua hingga membawa bantuan kepada anak-anak.
Ia mengatakan, sempat merasa senang setelah pihak KKB menyatakan ingin bernegosiasi dengan TNI dan Polda Papua.
Namun, dua hari kemudian pasukan TNI justru diserang KKB Papua.
Kondisi di Bumi Cendrawasih memang terus bergejolak.
Kondisi semakin panas ketika KKB Papua di bawah pimpinan Egianus Kogoya, menyandera warga negara Selandia Baru, Philips Mehrtens, yang merupakan pilot maskapai Susi Air.
Egianus Kogoya dkk membakar pesawat Susi Air di Bandar Udara Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan pada 7 Februari 2023.
Setelah itu, faksi ini menyandera sang pilot, yang hingga detik ini tak kunjung dibebaskan.
Dalam upaya pembebasan Philips, KKB sedianya sudah membuka diri untuk melakukan negosiasi.
Akan tetapi, beberapa waktu kemudian, mereka justru menembaki personel TNI dari Satuan Tugas Yonif Raider 321/Galuh Taruna Kostrad di Distrik Mugi, Nduga, Papua Pegunungan pada 15 April 2023.
Setidaknya, ada empat personel TNI yang gugur.
Mereka adalah Prajurit Satu (Pratu) Miftahul Arifin, Pratu Ibrahim, Pratu Kurniawan, dan Prajurit Dua (Prada) Sukra.
Sementara itu, pendeta Karel Phil Erari menyampaikan rasa simpatinya untuk Susi.
"Saya ikut menangis bersama Bu Susi. Sehat-sehat Bu Susi, God bless you," tutur Karel Phil Erari.
(redaksi)