Minggu, 5 Mei 2024

Internasional Terkini

Militer Rusia Perkuat Penjagaan di Perbatasan Ukraina, Amerika Diam-diam Kirim Drone Pengintai

Rabu, 23 Februari 2022 3:56

Drone pengintai RQ-4 Global Hawk milik Amerika Serikat. (YouTube/AiirSource Military)

VONIS.ID - Militer Rusia perkuat penjagaan di perbatasan Ukraina, Amerika Serikat tak tinggal diam, kirim drone pengintai RQ-4 Global Hawk.

Diketahui drone pengintai RQ-4 Global Hawk terbang di langit Ukraina ketika Rusia perketat penjagaan wilayah perbatasan.

Pesawat tanpa awak milik Amerka Serikat itu leluasa terbang di langit Ukraina ketika banyak maskapai penerbangan internasional menghetikan penerbangan di wilayah tersebut.

Situs web pelacakan penerbangan Flightradar24 mengungkap, drone pengintai RQ-4 Global Hawk terbang selama beberapa jam di langit Ukraina.

Sejak sebulan terakhir, dua drone pengintai milik Amerika Serikat itu melakukan terbang reguler dari pangkalan di Laut Mediterania ke Ukraina, berputar beberapa kali di utara dan timur.

Dua drone yang menggunakan tanda panggil Forte10, Forte11, dan Forte12, terbang pada ketinggian yang bisa dilihat oleh publik di Ukraina timur.

Pengamat penerbangan menilai, kehadiran pesawat tanpa awak milik Amerika Serikat itu itu sebagai unjuk kekuatan.

"Dengan penerbangan seperti ini, membiarkan transponder menyala merupakan keputusan yang disengaja," kata Ian Petchenik, direktur komunikasi di Flightradar24, mengutip INews yang melansir Reuters, Selasa (22/2/2022).

Angkatan Udara Amerika Serikat sejauh ini enggan mengomentari misi dari drone itu.

Pihak Angkatan Udara Amerika Serikat hanya menjelaskan kerap mengoperasikan pesawat pengintai untuk tujuan intelijen.

"Misi-misi ini menunjukkan komitmen berkelanjutan kami terhadap keselamatan dan keamanan di kawasan itu," kata seorang juru bicara.

Pada Senin malam, RQ-4 Global Hawk Forte11 kembali ke Mediterania setelah melakukan penerbangan selama hampir 24 jam, termasuk perjalanan pergi dan pulang.

Transpondernya rusak di ketinggian rendah dekat Stasiun Udara Angkatan Laut Sigonella di Sisilia. Sekaligus itu merupakan misi terbangnya yang ke-13.

Menurut situs web Angkatan Udara AS, pesawat mengemban misi mengumpulkan data intelijen, pengawasan, dan pengintaian guna mendukung pasukan gabungan dalam menjalankan operasi masa damai, kontingensi, maupun dalam kondisi perang di seluruh dunia.

Pada 15 Februari, Flightradar24 menyatakan Forte11 melakukan penerbangan paling banyak yang terlacak, mengudara selama lebih dari 21 jam pergi-pulang

Drone dengan lebar sayap hampir 40 meter dan panjang 15 meter itu mampu terbang lebih dari 30 jam.

(*)

Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
Berita terkait
Beritakriminal