Jumat, 10 Januari 2025

Pemkot Samarinda Evaluasi Probebaya 2024, Ungkap Sejumlah Hambatan dalam Pencapaian Target Kinerja

Rabu, 8 Januari 2025 18:9

Ilustrasi rapat evalusi Probebaya 2024/Foto: Pemkot Samarinda

VONIS.ID - Pemkot Samarinda kembali melakukan evaluasi pelaksanaan Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat (Probebaya) Tahun 2024, khususnya pada pelaksanaan Triwulan VI.
 
Evaluasi yang melibatkan para Kepala Seksi Ekobang dan Kesra dari seluruh kelurahan dan kecamatan itu dilaksanakan di Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Riset Daerah (Bepperida) Samarinda, Selasa (7/1/2025).
 
Disampaikan Kepala Bagian (Kabag) Tata Pemerintahan (Tapem) Sekretariat Daerah (Setda) Samarinda, Arif Surochman, bahwa evaluasi itu selalu dilakukan setiap tiga bulan sekali.
 
"Evaluasi untuk Triwulan IV tahun 2024. Tapi mengingat itu akhir tahun, sehingga kita lakukan evaluasi secara keseluruhan untuk pelaksanaan selama tahun 2024," ujar Arif Surochman, Selasa (7/1/2025).
 
Ia menyebut secara umum semuanya sudah berjalan maksimal, baik untuk pembangunan infrastruktur maupun pemberdayaan.
 
Namun, masih ada beberapa catatan kecil yang harus menjadi perhatian.
 
"Pelaksanaan Probebaya 2025 ini harapannya bisa terus membaik, sehingga manfaatnya bisa dirasakan secara maksimal oleh segenap warga Samarinda," harapnya.
 
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Perencanaan, Pengendalian, dan Evaluasi Pembangunan Daerah Bapperida Samarinda, Nadya Turisna menyebut, total anggaran untuk Probebaya Tahun 2024 yang dilaksanakan di tingkat RT itu senilai Rp197 miliar.
 
Rinciannya, untuk anggaran pembangunan infrastruktur Rp137,9 miliar, dan untuk pemberdayaan Rp59,1 miliar.
 
Dari alokasi anggaran tersebut, untuk infrastruktur, realisasi anggarannya sebesar Rp137.645.594.379 atau sebesar 99,85 persen.
 
Sedangkan dari total anggaran pemberdayaan sebesar Rp59,1 miliar, realisasi anggarannya mencapai Rp58.101.109.850 atau sebesar 98,35 persen.
 
Dengan demikian, dari total anggaran Probebaya tahun 2024 senilai Rp197 miliar, realisasi anggarannya mencapai Rp195.746.704.229 atau sebesar 99,10 persen.
 
"Angka ini sesuai dengan laporan yang terinput dalam aplikasi e-Dalev," jelasnya.
 
Nadya mengakui memang pelaksanaan di lapangan tidak berjalan muluk.
 
Ada sejumlah hambatan dan kendala dalam pencapaian target kinerja yang telah ditetapkan.
 
Di antaranya masih kurangnya sarana dan prasarana dalam pelaksanaan Probebaya. Kemudian masih terbatasnya tenaga teknis yang berkompeten dalam pelaksanaan kegiatan sesuai bidangnya.
 
Berikut kondisi masyarakat yang kurang mengerti tentang proses perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian evaluasi Probebaya.
 
"Juga masih banyak SDM yang belum maksimal dalam menginput perencanaan dan realisasi di e-Dalev," pungkasnya. (*)

Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
Berita terkait
Beritakriminal