Advertorial

Sani Bin Husain: Tangani Banjir Samarinda Harus Berdasarkan Kajian Ilmiah dan Evaluasi Berkala

VONIS.ID, SAMARINDA – Hujan deras yang mengguyur Kota Samarinda sejak Senin (12/5/2025) dini hari kembali mengungkap persoalan klasik yang belum sepenuhnya teratasi, yakni banjir.

Merespons kondisi ini, Anggota Komisi II DPRD Samarinda, Sani Bin Husain, menegaskan perlunya pendekatan berbasis kajian ilmiah dalam penanganan banjir.

Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut mengapresiasi berbagai langkah yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda di bawah kepemimpinan Wali Kota Andi Harun.

Namun, ia menekankan bahwa strategi pengendalian banjir harus diperkuat dan disempurnakan.

“Saya mengapresiasi semua upaya yang sudah dilakukan, tetapi ada tiga hal yang harus menjadi perhatian,” ujar Sani dalam keterangannya.

Sani menyebut tiga hal krusial dalam pengendalian banjir, yaitu:

1. Perencanaan berbasis kajian ilmiah:

Ia menilai setiap proyek infrastruktur, khususnya pengendalian banjir, harus dirancang dengan melibatkan para ahli dan akademisi.

Menurutnya, pendekatan berbasis sains dapat menghasilkan solusi yang lebih tepat dan berkelanjutan.

2. Evaluasi berkala proyek yang berjalan:

Evaluasi secara rutin perlu dilakukan bukan untuk mencari kesalahan, melainkan untuk menyempurnakan langkah yang telah ditempuh serta memastikan efektivitas penggunaan anggaran.

3. Penguatan kesadaran kolektif:

Ia menekankan bahwa penanganan banjir tidak hanya soal pembangunan fisik, tapi juga soal membangun kesadaran bersama.

Masyarakat harus terlibat aktif dari hulu hingga hilir.

“Ini bukan sekadar soal infrastruktur, tapi juga soal kesadaran bersama,” tegasnya.

Sani juga mendukung keberlanjutan program pengendalian banjir yang telah dicanangkan Pemkot Samarinda, seperti pembebasan lahan di sepanjang Sungai Karang Mumus (SKM) dan pembangunan sistem drainase kota.

Selain itu, ia mengajak masyarakat membangun budaya sadar banjir.

Ia mencontohkan berbagai inisiatif yang dapat diterapkan, seperti kampung siaga banjir, sekolah adaptif terhadap banjir, hingga gotong royong rutin membersihkan saluran air.

“Masyarakat punya peran penting dalam menjaga lingkungan. Kita harus bergerak bersama,” pungkas Sani. (adv)

Show More
Back to top button