IMG-LOGO
Home Nusantara Soroti Polemik Proyek Pembangunan Kolam Renang di SMKN 2 Sangatta, DPRD Kaltim Siap Turun ke Lokasi
nusantara | Umum

Soroti Polemik Proyek Pembangunan Kolam Renang di SMKN 2 Sangatta, DPRD Kaltim Siap Turun ke Lokasi

oleh Alamin - 07 Mei 2025 06:49 WITA

Soroti Polemik Proyek Pembangunan Kolam Renang di SMKN 2 Sangatta, DPRD Kaltim Siap Turun ke Lokasi

DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) turut menyoroti polemik proyek pembangunan kolam renang senilai Rp9 miliar di SMKN 2 Sangatta Utara.Anggota Komisi IV D...

IMG
Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Agus Aras/ist

VONIS.ID - DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) turut menyoroti polemik proyek pembangunan kolam renang senilai Rp9 miliar di SMKN 2 Sangatta Utara.


Anggota Komisi IV DPRD Kaltim, Agus Aras mengingatkan bahwa pembangunan proyek tersebut merupakan bagian dari Perencanaan Berbasis Data (PBD), yang mengarahkan pengembangan fasilitas sekolah sesuai kebutuhan kurikulum dan potensi lokal.


“Kita sangat berharap proyek ini bisa selesai sesuai target, yang kabarnya pada bulan Mei mendatang. Jika target ini tidak tercapai, Dinas Pendidikan harus segera melakukan evaluasi menyeluruh dan mengambil keputusan yang tepat,” ujar Agus Aras.


Politisi Partai Demokrat ini memberikan opsi untuk melakukan kunjungan langsung ke lapangan dalam waktu dekat sebagai bentuk pengawasan.


“Tidak menutup kemungkinan nanti kami akan turun langsung ke lokasi. Itu bagian dari fungsi pengawasan kami,” ucapnya.


Sebagai informasi, proyek pembangunan kolam renang di SMKN 2 Sangatta Utara itu terancam molor, bahkan gagal akibat konflik antara kontraktor pelaksana dan penyedia material.

Agus Aras mengaku prihatin dan mendesak penyelesaian segera.


Pasalnya, proyek strategis yang dibiayai melalui APBD Kaltim 2024 ini semestinya mendukung program pendidikan berbasis maritim di SMKN 2 Sangatta.


Namun, realisasi di lapangan justru terhambat setelah toko Berlian Jaya Abadi menghentikan pasokan material karena persoalan internal dengan kontraktor pelaksana, CV. Kalembo Ade Mautama.


“Ini harus segera diselesaikan, meskipun memang kita akui saat ini sudah ada keterlambatan,” ucapnya.


Selain itu, Agus menilai proyek tersebut sangat penting bagi pengembangan kurikulum kelautan dan maritim di sekolah kejuruan, sehingga tidak bisa diperlakukan sama seperti fasilitas umum lainnya.


“Jangan disamakan dengan kolam renang untuk rekreasi. Ini dibangun khusus untuk mendukung proses belajar mengajar. Tentu ada standar dan spesifikasi khusus yang berbeda,” pungkasnya. (adv)

Berita terkait