Minggu, 19 Mei 2024

2 Pekerja Tewas Pasca Bentrokan di PT GNI, Polisi Tetapkan 17 Tersangka

Senin, 16 Januari 2023 19:23

RUSUH - Bentrokan terjadi di area smelter PT Gunbuster Nickel Industri (GNI) di Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah, Sabtu (15/1/2023). Foto: Kompas TV

VONIS.ID - Polisi gerak cepat melakukan penyelidikan terkait dengan bentrokan yang terjadi di PT Gunbuster Nickel Industri (GNI), Morowali Utara, Sulawesi Tengah.

Dalam kasus yang melibatkan tenaga kerja asing (TKA) asal China dengan tenaga kerja lokal, kepolisian mengamankan puluhan orang.

"Beberapa pelaku perusakan saat ini sudah diamankan, kurang lebih ada 71 orang yang diamankan," ucap Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Senin (16/1/2023), dilansir dari Detik.com.

Bahkan, 17 di antaranya telah ditetapkan sebagai tersangka.

"(Sebanyak) 17 orang saat ini ditetapkan sebagai tersangka," lanjut Sigit.

Sigit menjelaskan bentrokan itu terjadi di kawasan smelter PT GNI.

Pemicunya adalah provokasi yang muncul untuk mengajak mogok kerja dengan tuntutan masalah industrial yang sedang dirundingkan.

Ada provokasi yang diiringi cerita bahwa ada TKI yang dipukul TKA.

Kata dia, ada 1.300 TKA yang memiliki keahlian di PT GNI saat ini.

Ada 11 ribu TKI yang bekerja di kawasan tambang nikel itu.

Jumlah TKI akan ditambah menjadi 30 ribu.

Bentrokan terjadi antara karyawan WNA dan WNI di PT GNI, Sabtu (15/1/2023).

Akibatnya, dua pekerja yang masing-masing 1 TKI dan 1 TKA tewas.

Kedua korban meninggal dunia tersebut teridentifikasi yaitu inisial XE (30) warga negara China dan MS (19) warga Parepare, Sulawesi Selatan.

Sembilan orang lainnya luka-luka.

Sementara itu, Bupati Morowali Utara Delis Julkasson Hehi angkat bicara terkait bentrokan yang terjadi di lokasi industri PT GNI, Sabtu (14/1/2023) siang sampai malam hari.

Menurut Delis, bentrokan itu terjadi karena tenaga kerja asing diserang lebih dulu.

Namun, ia tak menyebut secara gamblang pihak yang menyerang TKA yang dimaksudkannya itu.

Demikian hal itu disampaikan Bupati Morowali Utara membantah isu yang beredar, bahwa kerusuhan yang ditandai perusakan, pembakaran, dan penjarahan tersebut dipicu oleh penganiayaan TKA terhadap tenaga kerja Indonesia (TKI).

Delis menuding isu yang beredar tersebut telah disebarkan oleh para provokator.

Karena itu, ia mengaku merasa perlu meluruskannya.

"Tolong diluruskan informasinya, ya. TKA yang diserang duluan, lalu terjadi bentrok," kata Bupati Morowali Utara usai bertemu Kapolda Sulteng Irjen Rudy Sufahriadi di Kota Palu, Minggu (15/1/2023).

Delis melanjutkan, di tengah terjadi bentrok, ada oknum-oknum yang memanfaatkan kesempatan tersebut untuk melakukan perusakan dan penjarahan di asrama karyawan putri TKI.

Delis mengecam keras aksi anarkis di PT GNI tersebut.

Ia pun menyerahkan sepenuhnya peristiwa itu kepada pihak kepolisian dan aparat keamanan lainnya untuk menangani secara hukum.

Delis menduga insiden kerusuhan di PT GNI dipicu oleh provokator dari luar kepentingan kesejahteraan karyawan dan keberlangsungan industri nikel.

"Saya sangat menyesalkan bahkan mengecam keras aksi yang ditengarai dipicu oleh para provokator dari luar yang membawa agenda-agenda lain," ucap Delis.

"Kami tidak ingin suasana tenteram dan damai yang selama ini terjaga di Morut, dirusak oleh para provokator."

Delis mengakui menginginkan kehadiran investor untuk mengelola potensi daerah yang dipimpinnya itu bagi kesejahteraan masyarakat.

(redaksi)

Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
Berita terkait
Beritakriminal