VONIS.ID - Empat update ledakan di Istanbul, Turki.
Pada Minggu (13/11/2022), ledakan terjadi di jalanan padat turis dan penduduk di Istiklal, Istanbul, Turki.
Ledakan itu membuat enam orang dilaporkan tewas dan puluhan lainnya luka-luka.
Dilansir dari AFP, Senin (14/11/2022), insiden ledakan itu terjadi sekitar pukul 16.20 WIB atau 13.30 waktu setempat.
Ledakan terjadi di Istiklal Avenue, yang merupakan kawasan padat pejalan kaki yang populer di Istanbul.
Sejauh ini ledakan itu menewaskan 6 orang dan melukai puluhan orang. Pemerintah Turki bahkan menuding ledakan itu sebagai aksi terorisme dan dilakukan oleh seseorang.
1. Enam orang tewas
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan angkat suara dan mengutuk serangan keji yang terjadi di Istanbul tersebut. Dia melaporkan sejauh ini enam orang tewas.
Seperti dilansir AFP, Erdogan menyampaikan ledakan di Istanbul kini menewaskan enam orang.
2. Ada 81 orang terluka
Selain menewaskan 6 orang, Erdogan menyebut serangan ledakan itu juga menyebabkan puluhan orang luka-luka. Sejauh ini, ada 81 orang yang terluka imbas ledakan itu.
Erdogan pun dalam konferensi pers menyatakan ada bau teror dalam peristiwa ini.
"Mungkin salah jika kami mengatakan dengan pasti bahwa ini adalah teror, tetapi menurut tanda-tanda pertama...ada bau teror di sana," kata Erdogan dalam konferensi pers.
3. Serangan terorisme
Wakil Presiden Turki Fuat Oktay mengungkap pelaku ledakan maut di Istanbul, Turki yang menewaskan 6 orang dan menyebabkan puluhan orang terluka. Dia memastikan ledakan itu merupakan aksi terorisme.
Seperti dilansir CNN, Senin (14/11), data terbaru melaporkan sebanyak enam orang tewas dan 81 lainnya terluka akibat ledakan di Istiklal, Istanbul, Turki tersebut. Oktay memastikan ledakan itu merupakan serangan terorisme.
"Kami menganggapnya sebagai tindakan teroris sebagai akibat dari seorang penyerang," kata Oktay kepada wartawan.
4. Pelaku Wanita
Selain itu, Oktay menyebut pelaku terorisme tersebut adalah seorang wanita. Menurutnya, pelaku wanita itu yang meledakkan bom di lokasi.
"Kami anggap seorang wanita, meledakkan bom itu," kata Oktay.
(redaksi)