Selasa, 26 November 2024

Nasional

5 Prajurit TNI Gugur Diserang KKB Papua, Pengamat Militer: Ada Tentara Bayaran

Senin, 24 April 2023 5:43

ILUSTRASI - Kolase foto KKB Papua dan aparat TNI/ Kolase oleh VONIS.ID

VONIS.ID - Penyergapan yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua terhadap rombongan TNI yang tengah berupaya membeskan Pilot Susi Air, menimbulkan sejumlah pertanyaan?

Dalam penyergapan tersebut, terdapat lima prajurit TNI tewas, dan belum ada laporan berapa anggota KKB Papua yang tewas.

Pertanyaan pun muncul, benarkah ada keterlibatan pasukan asing di antara anggota KKB Papua?

Pengamat militer, Dr Connie Rahakundini Bakrie, menduga ada pasukan asing yang membantu KKB Papua.

Connie memberikan pandangan saat dirinya menyoroti serangan yang gencar dilakukan KKB belakangan ini.

Pasukan elite Tim Gabungan Satgas Yonif R 321/GT dan Kopassus dibuat kocar-kacir hingga berguguran.

Melihat sepak terjang para teroris bersenjata itu, Connie menduga ada keterlibatan pasukan asing membantu aksi teroris di Nduga, Papua.

Lebih dari itu, Connie secara tegas mengkritik adanya laporan yang bersifat internal di tubuh militer yang kerap bocor ke publik.

"Aspek kenapa ini menjadi kebiasaan laporan yang bersifat internal, bisa bocor," kata Connie seperti terlihat dalam video di halaman Facebook INM TV dikutip dari denpasar.suara.com, Sabtu 22 April 2023.

"Ini menampar kita. Mengapa (Kopassus) bisa kedodoran," katanya lagi.

Connie lantas mempertanyakan seberapa hebat dan terlatihnya kelompok teroris KBB hingga membuat Kopassus dan Raider Kostrad bisa diserang secara mudah.

Dari sana Connie melihat dan mendesak agar segera dilakukan operasi militer di Papua.

"(Perlu) Operasi militer dan ada kemungkinan tentara bayaran," duga dia.

Sementara itu, dalam Youtube Puspen TNI yang ditayangkan Selasa, 18 April 2023, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengatakan jika teroris KBB memakai anak kecil dan wanita untuk menyerang prajurit TNI.

"Dalam perjalanannya diadang dan kontak tembak dengan KKB yang dalam kontak tembak tersebut mereka memanfaatkan masyarakat dan juga anak-anak untuk menyerbu," paparnya.

(redaksi)

Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
Beritakriminal