Senin, 20 Mei 2024

Agen Intelijen Inggris Dijatuhi Hukuman Mati, Sebelumnya Dikenal Sebagai Wamen Pertahanan Iran

Sabtu, 14 Januari 2023 8:36

ILUSTRASI - Iran menjatuhi hukuman mati kepada mata-mata Inggris. Foto: iStock/Rainer Puster via CNN

VONIS.ID - Hukuman mati diberikan kepada salah satu pejabat tinggi di Iran karena terbukti menjadi agen, mata-mata Inggris.

Mantan Wakil Menteri Pertahanan Iran, Alireza Akbari tengah menanti ajal setelah dijatuhi hukuman mati oleh Mahkamah Agung Republik Islam Iran.

Alireza Akbari dituduh menjalankan misi spionase sebagai agen intelijen Inggris.

Kementerian Intelijen Inggris mengumumkan eksekusi mati Akbari, setelah diketahui adalah salah satu agen berbahaya yang dikirim Inggris.

Akbari juga disebut memiliki akses ke sejumlah fasilitas rahasia di Iran.

Memiliki akses yang luas membuat Akbari leluasa menembus institusi dan fasilitas tersembunyi manapun.

Setelah itu, ia diyakini memberikan banyak informasi kepada pemerintah Inggris.

"Dia adalah salah satu agen paling penting dari dinas intelijen Inggris di Iran yang memiliki akses ke beberapa pusat yang sangat sensitif di negara itu," bunyi pernyataan Kementerian Intelijen Iran, dilansir dari Viva.com.

"Akbari dengan sengaja memberikan informasi kepada dinas mata-mata musuh," lanjut pernyataan tersebut dari The Guardian.

Akbari yang memiliki kewarganegaraan ganda Inggris-Iran sebelumnya ditangkap militer Iran pada 2019 silam, dan dijatuhi hukuman mati oleh Mahkamah Agung Iran.

Merespons hukuman mati yang dijatuhkan, Menteri Luar Negeri Inggris, James Cleverly, mendedak agar Iran segera membebasakan Akbari.

Cleverly menuding rezim Ayatollah Khamenei telah mengabaikan hak hidup manusia.

Cleverly juga meminta dengan tegas bahwa Iran harus menghentikan persekusi, dan pemberian hukuman mati terhadap warga Inggris-Iran.

"Iran harus menghentikan eksekusi warga negara Inggris-Iran Alireza Akbari dan segera membebaskannya. Ini adalah tindakan bermotivasi politik oleh rezim barbar yang sama sekali mengabaikan kehidupan manusia," tulis Cleverly di Twitter.

(redaksi)

Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
Berita terkait
Beritakriminal