Jumat, 17 Mei 2024

Update Terkini

Antrian Truk Solar Jadi Penyebab Kecelakaan, Komisi III DPRD Samarinda Akan Gelar Hearing Bersama Dinas Perhubungan

Kamis, 11 November 2021 18:57

ANTRIAN SOLAR - Mengularnya antrian truk solar di sejumlah SPBU Samarinda yang menyebabkan kecelakaan maut terus disorot para perwakilan rakyat di gedung DPRD Samarinda/vonis.id

VONIS.ID, SAMARINDA - Dalam sebulan terakhir, kecelakaan maut terjadi dua kali di Jalan Untung Suropati, Kelurahan Karang Asam Ulu, Kecamatan Samarinda Ulu.

Pertama kecelakaan melibatkan Ezra (47) pengendara motor bernopol KT 6511 MI dengan truk bernopol B 9819 PYU yang sedang terparkir mengantre giliran pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) pada 7 Oktober silam. 

Teranyar, kecelakaan serupa kembali terjadi dan kembali merenggut korban jiwa.

Yang mana kecelakaan terjadi pada Selasa (19/10/2021) pukul 00.35 Wita malam tadi, dan melibatkan mobil merek Ford bernopol KT 1237 MJ yang menabrak buritan truk berkelir merah bernopol KT 3285 BP. 

Persoalan antrian truk solar ini pun sontak menjadi sorotan para wakil rakyat di gedung DPRD Samarinda.

Setelah Muhammad Afif Rayhan Harun Anggota Komisi I Samarinda, kini komentar kembali dilontarkan Eko Elyas Moko, Anggota Komisi III DPRD Samarinda.

Menurut Eko, saat ini pihaknya masih menelisik penyebab pasti maraknya antrian truk solar di SPBU.

Jika nantinya ditemukan ada indikasi kecurangan, maka tindakan tegas tidak akan segan untuk dilakukan. 


“Kalau ada temuan ya kami akan tindak. Tapi kan sekarang kami masih cari dulu solusinya seperti apa agar antrian truk tersebut tidak menyebabkan kecelakaan,” ujarnya, Selasa (19/10/2021).

Tak berhenti sampai di situ, lanjut Eko, dalam waktu dekat pihak legislatif nantinya akan memanggil Dinas Perhubungan (Dishub) Samarinda terkait penertiban antrian truk yang terus menimbulkan permasalahan tersebut. .

"Mungkin nanti setelah mendapat hasil dari hearing dengan Disshub, kami akan panggil pihak pengusaha SPBU kenapa solar ini langka,” tuturnya.

Disinggung mengenai kasus kecelakaan yang terjadi, Eko tidak ingin berkomentar banyak.

Sebab menurutnya kejadian ini perlu ditelaah lebih dalam.

"Bahwa ini di posisi dilema antara pemilik usaha pertamina. Dan kita juga mau cari tahu berapa pasokan solar subsidi Samarinda," pungkasnya. (advertorial)

Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
Beritakriminal