VONIS.ID - Indonesia kembali menjadi sorotan dunia setelah Biro Investigasi Federal atau FBI menyangkutpautkan pemimpin kelompok tentara bayaran Wagner, Yevgeny Viktorovich Prigozhin dengan RI.
Dalam file pencarian orang yang dirilis FBI, Yevgeny Prigozhin dikaitkan dengan Indonesia.
Dalam pengumumannya, FBI menyatakan Yevgeny Prigozhin dicari terkait dengan konspirasi untuk menipu Amerika Serikat.
FBI mencantumkan sejumlah informasi antara lain nama sapaan, tempat tanggal lahir, kewarganegaraan, warna mata, ras, dan rambutnya.
Berikut ciri Yevgeny Prigozhin yang diungkap FBI:
FBI menawarkan hadiah hingga USD 250.000 atau sekitar Rp3,7 miliar atas informasi yang mengarah pada penangkapan Yevgeny Prigozhin.
"Prigozhin berbicara bahasa Rusia dan memiliki hubungan dengan Rusia, Indonesia, dan Qatar," tulis keterangan FBI.
Yevgeny Prigozhin dicari oleh FBI atas dugaan keterlibatannya dalam konspirasi untuk menipu Amerika Serikat dengan merusak, menghalangi, dan menggagalkan fungsi sah Komisi Pemilihan Federal, Kementerian Kehakiman Amerika Serikat, dan Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat.
Ini terjadi di Washington D.C., dari awal tahun 2014 hingga 16 Februari 2018.
FBI mengatakan bahwa Yevgeny Prigozhin merupakan penyandang dana utama Internet Research Agency (IRA) yang berbasis di St. Petersburg, Rusia.
Yevgeny Prigozhin diduga mengawasi dan menyetujui operasi campur tangan politik dan pemilu IRA di Amerika Serikat yang meliputi pembelian ruang server, pembuatan ratusan persona online fiktif, dan penggunaan identitas curian warga Amerika Serikat.
Tindakan tersebut diduga dilakukan untuk menjangkau sejumlah besar warga Amerika Serikat dengan tujuan mengganggu sistem politik Amerika Serikat, termasuk Pemilu Presiden 2016.
Lebih lanjut, FBI menjelaskan bagaimana masyarakat dapat memberikan informasi terkait Yevgeny Prigozhin.
Siapa pun, jika memiliki informasi tentang Yevgeny Prigozhin, harap hubungi kedutaan atau konsulat Amerika Serikat terdekat.
Jika di dalam Amerika Serikat, harap hubungi kantor FBI setempat atau saluran bebas pulsa FBI di 1-800-CALL-FBI (1-800-225-5324).
Selain itu, bisa juga dengan memberikan petunjuk di tips.fbi.gov."
Sebagaimana diketahui, nama Yevgeny Prigozhin mendadak mencuat setelah menyerukan pemberontakan ke Rusia.
Wagner menuduh bahwa militer Rusia melakukan serangan rudal terhadap anak buahnya.
Kremlin (pusat pemerintahan Rusia) mengatakan bahwa Prigozhin sedang diselidiki karena menghasut pemberontakan bersenjata atas Rusia.
Sebelum berada di situasi seperti ini, Yevgeny Prigozhin punya hubungan yang terbilang dekat dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Prigozhin pernah menjadi tokoh bisnis bayangan yang memiliki hubungan dekat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Pasukan Wagner, yang terafiliasi dengan pemerintah Negeri Beruang Merah, kini telah memasuki Rusia dari perbatasan Ukraina.
Ia juga mengklaim telah menembak jatuh helikopter militer Rusia.
Menurut laporan, pasukan tersebut masuk ke kota Rusia di Rostov-on-Don, 100 km dari sisi timur perbatasan Ukraina.
Keamanan telah diperketat di kota itu dengan pengerahan sejumlah kendaraan militer.
(redaksi)