Senin, 29 April 2024

Cerita Pilu Ibu Melahirkan Tewas Usai Ditandu 7 Km, Akses Fasilitas Kesehatan di Desa Tak Ada

Minggu, 15 Januari 2023 16:50

DITANDU - Potret warga saat membawa tandu untuk ibu hamil/ Foto: Suarasulsel

VONIS.ID -  Cerita pilu terjadi di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan

Terjadi pada sosok wanita bernama Asmia berusia 33 tahun yang merupakan warga Dusun Buttu Battu, Pinrang. 

Asmia meninggal dunia usai dia berupaya melahirkan anak dalam kandungannya. 

Yang jadi perhatian, adalah kisah Asmia yang berjuang untuk bisa mendapatkan perawatan media ketika melahirkan

Kisah Asmia itu viral di media sosial.

Ia ditandu sejauh tujuh kilo meter ke puskesmas untuk melahirkan.

Asmia terpaksa ditandu menggunakan sarung dan bambu. Karena akses jalan dari rumahnya di Dusun Buttu Battu tidak bisa diakses kendaraan.

Sementara daerah terpencil itu tidak punya fasilitas kesehatan.

Puluhan warga secara sukarela bergantian membawa Asmia ke Desa Bakaru, lokasi yang bisa diakses menggunakan roda empat.

Sebelum dibawa ke Puskesmas. Jarak tempuhnya memakan waktu sekitar tiga jam.

Namun, karena kondisi kesehatannya terus menurun, Asmia dilarikan ke rumah sakit Lasinrang.

Butuh waktu sekitar satu jam lagi untuk mendapatkan perawatan.

Direktur Utama RSUD Lasinrang Mohammad Inwan mengatakan Asmia masuk ke rumah sakit pada Jumat, 6 Januari 2023. Kondisi pasien disebut sudah dalam keadaan lemah.

"Pasien sempat mendapat penanganan dari spesialis kebidanan. Memang kondisinya sudah lemah," ujarnya saat dikonfirmasi, Senin, 9 Januari 2023.

Tim medis lalu melakukan tindakan dengan pengecekan janin lewat Ultrasonografi atau USG.

Kondisinya, janin diduga sudah meninggal karena tidak ada gerak. Karena kondisi pasien tidak memungkinkan melahirkan secara normal, dilakukanlah operasi sesar.

Sehari setelah dioperasi, pasien meninggal dunia.

"Sempat mendapat perawatan, pasien dinyatakan meninggal dunia," bebernya.

Sementara, Kepala Desa Kariango Muhammad Djafar mengatakan Asmia meninggal dunia pada Sabtu, 7 Januari 2023 sekitar pukul 14.00 wita.

Jasadnya langsung dibawa pulang ke rumahnya dengan cara ditandu.

"Iya, jasadnya ditandu lagi pakai sarung oleh warga. Sudah dikebumikan," kata Djafar. Ia berharap kejadian seperti ini yang terakhir kalinya. Djafar berharap kasus Asmia jadi perhatian pemerintah agar membangun fasilitas kesehatan di desanya.

"Karena di sini daerah terpencil, pegunungan. Semoga dengan adanya kasus ini, pemerintah bisa lebih peka untuk membangun fasilitas kesehatan secara merata," ungkapnya.

(redaksi)

Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
Berita terkait
Beritakriminal