Nusantara
Trending

CPNS Samarinda Didorong Jadi ASN Netral Aktif dan Profesional

VONIS.ID –Wali Kota Samarinda, Andi Harun menegaskan bahwa Aparatur Sipil Negara (ASN) masa depan harus memiliki karakter tangguh, adaptif, kolaboratif, dan berintegritas untuk menjawab tantangan birokrasi serta pelayanan publik di era disrupsi.

Penegasan tersebut ia sampaikan saat menjadi narasumber utama Ceramah Umum Pelatihan Dasar (LATSAR) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Golongan II dan III Angkatan 111, 112, dan 113 Pemerintah Kota Samarinda.

Kegiatan ini berlangsung di Aula Utama Bagimu Negeri Jiwa Raga Kami Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Kalimantan Timur, Sabtu (20/12/2025) siang.

Kualitas Birokrasi Menentukan Kualitas Daerah

Dalam paparannya, Andi Harun menekankan bahwa kualitas sebuah negara maupun daerah sangat bergantung oleh kualitas birokrasinya.

Menurut dia, ASN tidak cukup hanya patuh pada prosedur administratif, tetapi harus mampu menghadirkan nilai publik melalui kerja profesional yang berorientasi pada kepentingan masyarakat.

“Kita tidak sedang membangun birokrasi yang paling canggih, tetapi pemerintahan yang paling rakyat harapkan,” tegas Andi Harun di hadapan para CPNS.

Ia menjelaskan bahwa profesionalisme ASN tidak hanya dari kemampuan teknis, tetapi juga dari moral, etika, dan integritas dalam menjalankan tugas.

Netral Aktif dan Berani Menolak yang Salah

Andi Harun juga menyoroti pentingnya sikap netral ASN.

“ASN harus netral, tetapi bukan netral pasif. Netral aktif berarti berani mengatakan tidak pada sesuatu yang salah,” ujarnya.

Menurut dia, keberanian moral tersebut menjadi fondasi penting dalam membangun birokrasi yang bersih dan berintegritas.

Selain itu, Andi Harun mengkritisi praktik inovasi di sektor publik yang sering kali bersifat parsial dan berbasis proyek semata.

Ia menilai inovasi seharusnya untuk menyelesaikan persoalan secara sistemik dan terintegrasi, bukan hanya untuk mengejar penghargaan atau capaian administratif.

Ia juga menekankan pentingnya literasi data dan penerapan kebijakan berbasis bukti.

Data, kata dia, tidak cukup hanya dikumpulkan dan diinput, tetapi harus dianalisis dan digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan.

“Kalau data hanya input tetapi tidak baca, kebijakan akan salah sasaran. Yang gatal betis, tetapi yang digaruk leher,” ungkapnya.

Integritas Fondasi Pengabdian ASN

Menutup ceramahnya, Andi Harun mengajak para CPNS untuk melatih integritas sejak dini, terus meningkatkan kapasitas diri, serta konsisten memberi manfaat bagi masyarakat.

Ia meyakini bahwa integritas dan kerja sungguh-sungguh merupakan fondasi utama keberhasilan pengabdian sebagai ASN.

Ceramah Umum LATSAR CPNS ini menjadi bagian dari upaya Pemkot Samarinda dalam membentuk ASN yang siap menghadapi  perubahan dan mampu memberikan pelayanan publik yang berkualitas, adil, dan berorientasi pada kepentingan masyarakat. (*)

Show More
Back to top button