Sabtu, 23 November 2024

Berita Nasional Trending

Curhat Anggota Dewas, KPK Sudah Cari Harun Masiku Hingga Filipina

Selasa, 16 Januari 2024 11:22

Harun Masiku/ merdeka.com

VONIS.ID - Ketua Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (Dewas KPK) Tumpak Hatorangan Panggabean menyebut bahwa tim penyidik lembaga antirasuah telah mencari keberadaan eks kader PDIP Harun Masiku hingga ke Filipina.

Informasi ini disampaikan Tumpak ketika dimintai tanggapan terkait KPK yang sampai saat ini tak kunjung berhasil menangkap daftar pencarian orang (DPO) tersangka kasus suap tersebut.

Tumpak mengatakan, pihaknya telah menanyakan pencarian Haruan Masiku kepada pimpinan KPK.

“Semua dilaporkan pada Dewas, mereka juga ada yang berangkat ke Filipina untuk mencari Harun Masiku,” kata Tumpak dalam konferensi pers Laporan Kinerja Dewas KPK Tahun 2023, Senin (15/1/2024).

Namun, Tumpak mengatakan, meskipun tim penyidik telah memburu Harun Masiku sampai ke luar negeri, tersangka kasus suap itu belum juga tertangkap.

Tumpak mengungkapkan, Dewas KPK hanya bisa menyampaikan informasi terbatas menyangkut pencarian Harun Masiku.

“Jadi itu saja yang bisa kami sampaikan. Jadi kami juga mendorong setiap rapat koordinasi pengawasan, kami selalu tanyakan,” ujar Tumpak.

Diketahui, kasus suap Harun Masiku berawal saat tim KPK menggelar operasi tangkap tangan pada 8 Januari 2020.

Dari hasil operasi, tim KPK menangkap delapan orang dan menetapkan empat orang sebagai tersangka.

Keempat tersangka adalah Wahyu Setiawan, eks Anggota Bawaslu Agustiani Tio Fridelina, kader PDIP Saeful Bahri, dan Harun Masiku.

Harun Masiku diduga menyuap Wahyu dan Agustiani untuk memuluskan langkahnya menjadi anggota DPR melalui pergantian antar waktu (PAW).

Namun, saat itu Harun lolos dari penangkapan. Tim penyidik KPK terakhir kali mendeteksi keberadaan Harun di sekitar Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta Selatan.

Harun Masiku hingga kini masih berstatus buronan dan masuk daftar pencarian orang (DPO).

Saat ini, pencarian Harun Masiku sudah memasuki tahun keempat.

Peneliti Indonesia Corruption Watch, Kurnia Ramadhana, dan koleganya mendatangi KPK guna merayakan anniversary empat tahun hilangnya Harun.

Menurut Kurnia, sejak awal KPK tidak serius memburu Harun Masiku karena menyangkut pejabat teras partai politik.

“Kami menduga memang sejak awal pimpinan KPK tidak menginginkan Harun Masiku tertangkap karena ada pejabat partai politik tersebut,” ujar Kurnia usai menggelar aksi teatrikal di KPK. (redaksi/kompas)

Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
Beritakriminal