VONIS.ID - Mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) diduga menggunakan uang Kementerian Pertanian (Kementan) untuk memenuhi kepentingan pribadinya.
Uang Kementan tersebut juga disinyalir mengalir ke istri, anak, hingga cucu SYL.
Hal itu diungkap oleh sejumlah saksi yang hadir dalam sidang kasus dugaan pemerasan dan gratifikasi yang menjerat politikus Partai Nasdem tersebut.
Adapun dalam perkara ini, jaksa KPK menduga SYL menerima uang sebesar Rp 44,5 miliar hasil memeras anak buah dan direktorat di Kementan untuk kepentingan pribadi dan keluarga.
Berikut aliran dana korupsi SYL:
1. Bayar biduan
Dalam sidang yang digelar Senin (29/4/2024), Pejabat Fungsional Barang Jasa Rumah Tangga Kementan, Arief Sopian mengungkap bahwa Kementan mengeluarkan uang Rp 100 juta untuk membayar biduan atau penyanyi yang diundang SYL.
Saksi menyebut beberapa kali pengeluaran senilai Rp 50 sampai Rp 100 juta, sekali mentransfer untuk entertain.
2. Mobil anak
Arief juga mengungkap, Kementan membayar pembelian mobil dengan merek Toyota Innova milik anak perempuan SYL, Indira Chunda Thita Syahrul senilai Rp 500 juta.
Arief mengaku mendapatkan uang untuk membeli mobil itu dari para eselon I di Kementan.
Namun, hanya Inspektorat di Kementan yang tidak ikut iuran untuk membeli mobil anak SYL tersebut.
Arief tidak merinci berapa jumlah masing-masing pejabat memberikan kolekan tersebut.
Namun, menurutnya, mobil Innova hasil kolekan pejabat Kementan itu dikirim ke rumah pribadi anak SYL di wilayah Limo, Jakarta Selatan.
3. Kacamata SYL dan istri
Dalam persidangan yang sama, Staf Biro Umum Pengadaan Kementan, Muhammad Yunus, mengatakan bahwa Kementan membiayai pembelian kacamata SYL dan istrinya, Ayun Sri Harahap.
Yunus mengaku tidak mengetahui secara pasti kacamata jenis apa yang dibeli SYL dan istri, termasuk besaran uangnya.
Namun, pembiayaan pembelian kacamata politikus Partai Nasdem dan istrinya itu diminta oleh ajudan SYL, Panji Harjanto.
4. Operasional rumah
Yunus juga membeberkan, Kementan mengeluarkan dana sekitar Rp 3.000.000 untuk biaya operasional rumah dinas SYL yang terletak di Kompleks Widya Chandra, Jakarta Selatan.
Kepada Majelis Hakim, Yunus mengaku memberikan uang untuk pekerja yang berada di rumah dinas.
Meski demikian, uang Rp 3.000.000 itu tidak setiap hari diberikan.
Yunus menyebut bahwa dana Rp 3 juta itu bersumber dari sejumlah pejabat di Kementan.
Katanya, anggaran itu digunakan untuk keperluan makanan dan kebutuhan di rumah dinas.
5. Sunatan cucu
Saksi lainnya yang merupakan eks Kepala Bagian Rumah Tangga Biro Umum dan Pengadaan Kementan, Abdul Hafidh, mengungkap, Kementan menanggung biaya khitanan cucu SYL.
Cucu yang dimaksud merupakan putra dari Kemal Redindo Syahrul Putra, anak kandung SYL.
Hafidh mengaku lupa berapa nominal dana yang diberikan Kementan untuk keperluan khitanan tersebut.
Namun, ia memastikan biaya khitanan cucu SYL tidak mencapai ratusan juta.
6. Ultah cucu
Tak hanya itu, Mantan Kepala Sub-Bagian Rumah Tangga Biro Umum dan Pengadaan Kementan, Isnar Widodo, mengungkapkan, ada permintaan reimburse atau penggantian uang untuk acara ulang tahun (ultah) cucu SYL yang juga putra dari Kemal Redindo.
Isnar menuturkan, permintaan uang untuk kepentingan Kemal Redindo itu tidak disampaikan secara langsung.
Hal itu disampaikan melalui mantan ajudan SYL, Panji Hartanto, atau ajudan Kemal Redindo, Aliandri.
Namun demikain, Isnar mengaku kerap menunda pembayaran uang pengganti untuk kebutuhan anak SYL.
Akibatnya, ia kerap mendapat teguran jika nota itu tidak dibayar dalam kurun waktu seminggu.
Isnar pun mengaku terpaksa memenuhi permintaan itu lantaran takut jabatannya terancam.
7. Kartu kredit
Isnar juga membeberkan, Kementan pernah diminta mengeluarkan uang senilai Rp 215 juta untuk membayar tagihan kartu kredit SYL.
Namun, lantaran tidak memenuhi permintaan tersebut, Isnar dicopot dari jabatannya.
Isnar mengatakan, tagihan kartu kredit itu merupakan keperluan pribadi SYL.
8. Bulanan istri
Diungkapkan pula oleh Isnar, Kementan kerap mengeluarkan uang bulanan untuk istri SYL, Ayun Sri Harahap.
Kisarannya, Rp 25 juta sampai Rp 30 juta per bulan.
9. Cicilan mobil
Saksi lainnya yang merupakan Mantan Sub Koordinator Pemeliharaan Biro Umum dan Pengadaan Kementerian Pertanian (Kementan), Gempur Aditya, mengungkapkan, pihaknya mengeluarkan uang Rp 43 Juta setiap bulan dalam kurun Maret-Desember 2021 untuk membayar cicilan mobil Alphard milik SYL.
Gempur mengaku tidak tahu secara pasti status kepemilikan atas pembayaran puluhan juta dari Kementan untuk mobil Aphard SYL.
Namun, jika dilihat dari pembayaran rutin, pegawai Kementan ini meyakini uang itu digunakan untuk membayar cicilan.
10. Skincare anak-cucu
Gempur juga mengungkapkan, Kementan mencairkan dana puluhan juta rupiah untuk biaya perawatan anak dan cucu SYL.
11. Hadiah kondangan
Sementara, mantan Kepala Biro Umum dan Pengadaan Kementan, Akhmad Musyafak mengatakan, SYL menggunakan anggaran Kementan untuk membeli kado ketika menghadiri salah satu undangan pernikahan.
Musyafak menyebut, emas hadiah pernikahan yang diberikan SYL itu bernilai sekitar Rp 7-8 juta.
12. Pemeliharaan apartemen
Selain itu, Musyafak bilang, dirinya pernah dimintai uang Rp 300 juta untuk biaya maintenance atau pemeliharaan apartemen milik SYL di kawasan Permata Hijau, Jakarta Selatan.
Uang tersebut dimintakan oleh mantan Direktur Alat dan Mesin Pertanian Kementan, Muhammad Hatta.
Musyafak mengaku mengetahui apartemen tersebut milik SYL dari koleganya yang pernah datang ke tempat tersebut.
13. Dokter kecantikan
Tak sampai di situ, mantan aide-de-camp (ADC) atau ajudan SYL, Panji Harjanto membeberkan adanya anggaran Kementan yang digunakan untuk membiayai dokter kecantikan anak SYL.
Uang tersebut bersumber dari para pejabat eselon I Kementan. (*)