Minggu, 24 November 2024

Advertorial Pemkab Kukar

Dinas Koperasi dan UKM Kukar Diminta Berperan Besar dalam Penanganan Stunting dan Kemiskinan

Selasa, 30 April 2024 8:21

Apel pagi di lingkungan Kantor Dinas Koperasi dan UKM, jalan Danau Aji Kelurahan Melayu Tenggarong, Senin (29/4/2024).

VONIS.ID - Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), diminta berperan besar dalam penanganan stunting dan kemiskinan di Odah Etam.

Ini merupakan instruksi khusus Bupati Kukar, Edi Damansyah melalui amanat tertulis yang disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Kukar, Sunggono, dalam apel pagi di lingkungan Kantor Dinas Koperasi dan UKM, jalan Danau Aji Kelurahan Melayu Tenggarong, Senin (29/4/2024).

Insturksi Bupati Kukar ini berkaca dari minimnya peran dan manfaat koperasi dalam perekonomian masyarakat dan UKM yang kurang berdaya saing.

Aparatur Sipil Negara (ASN) Dinas Koperasi dan UKM diharapkan menghadirkan koperasi dan UKM yang dapat mencegah dan menanggulangi stunting dan kemiskinan.

"Memang terjadi benturan dan/atau belum paripurnanya dalam sistem penyusunan program, kegiatan dan sub kegiatan, namun kreativitas ASN diharapkan dan dapat menemukan jalan keluar terhadap hal tersebut.

Pemkab Kukar berharap jangan ada lagi jawaban dan alasan dari ASN Dinas Koperasi dan UKM bahwa program penanganan stunting dan kemiskinan tidak bisa diakomodir.

"Kalau tidak ada kreativitas ASN, maka timbul pertanyaan sampai kapan kita dapat berperan aktif? Sampai kapan stunting dan kemiskinan akan tuntas di Kabupaten Kutai Kartanegara?" kata Sunggono.

Oleh sebab itu, ada 3 hal mendasar yang harus dilakukan ASN Dinas Koperasi dan UKM Kukar untuk mewujudkan hal tersebut.

Pertama, menyesuaikan mindset atau pola pikir sebagai ASN. Hal ini dapat dilakukan dengan merubah budaya kerja yang selama ini belum sesuai dengan ketentuan dan keadaan di era yang baru.

Kedua, menerapkan core value ASN berakhlak dengan eviden atau pembuktian yang tidak dibuat atau asal disajikan saja. Namun melalui perencanaan yang baik dan menjadi rencana aksi sesuai dengan apa yang menjadi permasalahan untuk dilakukan perbaikan.

Ketiga, ciptakan dan/atau mutakhirkan data. Hal ini sangat penting, karena semua perencanaan yang menghasilkan program, kegiatan dan sub kegiatan berawal dari data yang valid.

"Data ini dihasilkan melalui kinerja yang sesuai dengan indikator data sehingga tidak ada lagi data tidak lengkap apalagi kesalahan data.Dan yang keempat tingkatkan kompetensi dan hadirkan inovasi," ungkap Sunggono.

(REDAKSI)

Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
Berita terkait
Beritakriminal