Sabtu, 18 Mei 2024

Dipersenjatai Senjata Canggih dari AS dan Barat, Tapi Ukraina Dilarang Menyerang Wilayah Rusia, Kenapa?

Senin, 6 Februari 2023 10:55

Bendera Rusia dan Ukraina berdampingan

VONIS.ID - Ukraina sejauh ini berhasil meredam serangan demi serangan yang dilancarkan Rusia.

Bahkan, dalam beberapa momen, Rusia tampak kerepotan meladeni perlawanan pasukan Ukraina.

Ya, berkat banyaknya bantuan persenjataan dari Amerika Serikat dan Negara Barat, Ukraina kini mampu bertahan dengan baik, bahkan berpotensi mengusir Rusia.

Namun, sejumlah pertanyaan muncul, salah satunya kenapa Ukraina tidak melakukan serangan balik ke wilayah Rusia, padahal sudah punya senjata canggih?

Alasan Ukraina tak menggunakan senjata yang dipasok oleh Barat untuk menyerang wilayah Rusia adalah karena sudah ada konsensus mengenai hal itu.

Kanselir Jerman Olaf Scholz, mengatakan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky setuju bahwa senjata yang dipasok oleh Barat tidak akan digunakan untuk menyerang wilayah Rusia.

"Ada konsensus mengenai hal ini," kata Scholz dalam wawancara dengan tabloid mingguan Bild am Sonntag yang diterbitkan pada Minggu (5/2/2023), dilansir dari Kompas.com.

Sekutu Barat telah berjanji untuk mempersenjatai Ukraina dengan roket presisi, sistem rudal, dan tank saat pasukan Kyiv mencoba mendorong mundur pasukan Rusia di wilayah timur.

Presiden Rusia Vladimir Putin sendiri telah membandingkan intervensi negara-negara seperti Jerman dengan perjuangan bangsanya selama Perang Dunia 2.

"Berulang kali kami dipaksa untuk menghalau agresi kolektif Barat," kata Putin pada Kamis (2/2/2023) pada peringatan 80 tahun kemenangan Soviet di Pertempuran Stalingrad.

Tapi, Scholz menolak perbandingan itu.

"Kata-katanya (Putin) adalah bagian dari serangkaian perbandingan sejarah yang tidak masuk akal yang dia gunakan untuk membenarkan serangan Rusia terhadap Ukraina,” ucap dia.

Namun, kata Scholz, yang terjadi adalah tidak ada yang membenarkan perang Rusia-Ukraina ini.

“Bersama dengan sekutu, kami memasok tank tempur ke Ukraina sehingga dapat mempertahankan dirinya sendiri. Kami telah mempertimbangkan setiap pengiriman senjata dengan hati-hati, dalam koordinasi yang erat dengan sekutu kami, dimulai dengan Amerika,” jelas dia.

Kanselir Jerman menyatakan bahwa pendekatan berbasis konsensus semacam itu akan menghindari eskalasi.

(redaksi)

Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
Beritakriminal