VONIS.ID, SAMARINDA - Pemindahan ibu kota negara (IKN) Nusantara dari Jakarta ke Kalimantan Timur (Kaltim), mendapat respons positif dari Ketua Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Kabupaten Kukar, Muhidin.
IKN akan berlokasi di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dan sebagian wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), yang pembangunannya bisa mendatangkan banyak manfaat bagi masyarakat Kaltim.
Muhidin menilai, megaproyek tersebut merupakan perwujudan kepedulian Presiden RI Joko Widodo dengan kawasan di luar Pulau Jawa, terutama Kalimantan.
"Karena bagi masyarakat Kaltim, akan ada banyak manfaat yang bisa dirasakan secara langsung. Seperti peluang mencari kerja yang semakin luas dan sektor usaha juga pasti akan berkembang," kata Muhidin, Rabu (2/3/2022).
Bagi Muhidin, pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia, menjadi hal yang selama ini diidamkan banyak masyarakat di luar Pulau Jawa.
Terlebih dengan ditetapkannya IKN Nusantara yang termaktub dalam UU No 3/2022, merupakan sebuah langkah konkret pemerintah menghendaki pembangunan dan kemajuan Indonesia sentris.
Kehadiran IKN Nusantara di Kaltim pun nantinya akan mampu mendongkrak pembangunan di setiap wilayah penyangga IKN seperti Samarinda, Balikpapan, Bontang dan Kukar.
"Pembangunan harus dipercepat. Jangan sampai ditunda atau digantung, karena ini akan mengecewakan masyarakat Kaltim," harapnya.
Tak lupa, Muhidin juga mengajak setiap elemen masyarakat di Kaltim untuk membantu dan mengawal proses pemindahan IKN dengan kondusifitas di daerah.
Sementara itu, terkait adanya pihak yang menolak pemindahan IKN, kata Muhidin bahwa hal tersebut lumrah terjadi.
"Bisa diibaratkan bahwa IKN ini bagaikan sebuah rezeki yang sudah di depan mata. Jangan sampai lepas dari tangan masyarakat Kaltim," ucapnya.
Pasca penetapan IKN, Muhidin bersama jajarannya mengaku rutin melakukan koordinasi dengan para anggota yang tersebar di 18 kecamatan se-Kukar.
Hal tersebut mereka lakukan untuk menghalau potensi konflik yang terjadi, sehinggar Kukar tetap menjadi daerah yang kondusif.
"Sejauh ini Kukar relatif kondusif, bisa dikatakan termasuk rendah tingkat kriminalitasnya, meskipun latar belakang warga masyarakatnya beragam etnis, agama dan budayanya," tandasnya.
(tim redaksi)