Jumat, 22 November 2024

Berita Nasional Trending

5 Kasus Buaya Jadi 'Sahabat': Dijadikan Anak Hingga Menolong Pencarian Orang Hilang

Rabu, 8 Februari 2023 13:5

ILUSTRASI - Buaya termasuk hewan buas yang keberadaanya kerap mengancam manusia. Foto: Istockphoto/ Beckyjenson

VONIS.ID - Crocodylidae alias buaya, merupakan reptil bertubuh besar yang habitatnya berada di air.

Buaya tergolong sebagai hewan buas, predator ulung dalam memburu mangsanya.

Sebagai hewan karnivora, buaya tidak hanya memangsa hewan lain, namun juga kerap mengancam manusia.

Dengan lapisan pelindung pertahanan dan gerakan cepat, buaya memiliki kekuatan sepuluh kali lipat ketika mereka menyerang.

Hal inilah yang membuat buaya menjadi salah satu hewan yang ditakuti dan keberadaanya diwaspadai oleh manusia.

Namun, dalam berbagai kasus di Indonesia, buaya justru menjadi "sahabat" dan "penolong" bagi manusia.

Belum lama ini kita dibuat heboh dengan kasus buaya mengantar jenazah bocah yang tenggelam di Sungai Mahakam, Kalimantan Timur.

Lalu, ada juga buaya yang sudah dianggap anak oleh seorang warga di Kota Bontang.

Kejadian ini menjadi fenomena unik, yang mungkin hanya ada di Indonesia.

Berikut ini sejumlah kasus di Indonesia, buaya "bersahabat" dan menjadi "penolong" manusia:

1. Warga Bogor Jadikan Buaya Hewan Peliharaan

Pada 2017 silam, seekor buaya dijadikan peliharaan dan dibiarkan berkeliaran ke sana-ke mari di pekarangan rumah.

Pemandangan itu terlihat di kediaman M Irwan, warga Kelurahan Sempur, Bogor Tengah. 

Buaya itu sudah dianggap menjadi anggota keluarga, yang diberi nama Kojek.

Kebersamaan Kojek dengan M Irwan telah terjadi lebih dari 20 tahuh.

Irwan mengaku sudah merawat Kojek sejak masih berukuran 20 sentimeter.

Kini bobot buaya itu telah mencapai 200 kilogram dengan panjang lebih dari 2,7 meter. 

Pertemuan keduanya bermula ketika Irwan sedang melakukan perjalanan pekerjaan ke Pangandaran.

Irwan tersentuh saat melihat Kojek kecil akan dipotong oleh salah seorang nelayan.

Buaya itu pun ditukar dengan uang Rp 20 ribu.

2. Warga Bontang Jadikan Buaya Anak

Ini adalah kisah Pak Ambo dan Buaya Riska, yang sudah sangat terkenal.

Tak masuk akal dan di luar nalar, seorang pria paruh baya asal Kota Bontang, Kalimantan Timur bisa bersahabat, bahkan menganggap buaya muara besar yang dia beri nama Riska, sebagai anaknya.

Kisah keduanya kerap viral, pasalnya Ambo sering membagikan momen memberikan makan Riska ke media sosial, termasuk aktivitas percakapan keduanya.

Ambo selalu memberi makan Riska dan sering bermain dengannya. 

Bahkan orang di sekitar tempat tinggalnya sering menyebut keduanya layaknya bapak dan anak.

Kisah pertemuan keduanya berawal saat Ambo bertemu dengan buaya Riska 16 tahun silam.

Saat itu Ia hendak memancing di muara, tiba-tiba muncul seekor buaya berukuran setengah meter datang mendekati perahunya.

Ambo mengaku saat itu merasa takut dan berusaha menghindari buaya tersebut. Namun, buaya itu terus mengikuti perahunya.

Kejadian ini terus berulang setiap kali Ambo memancing di muara.

Akhirnya, suatu hari Ambo memberanikan diri untuk berenang di muara.

Benar saja, buaya itu kemudian muncul dan mendekatinya.

Takut akan terluka, buaya itu ternyata tidak menyerang Ambo. 

Buaya itu justru cenderung menurut saat beberapa kali Ambo menghalaunya.

Kini, buaya Riska hidup bebas di daerah Guntung, Bontang Utara.

Meski begitu, buaya Riska tak pernah melukai warga.

Warga juga sudah tak asing lagi karena mayoritas warga yang merupakan nelayan sering bertemu buaya Riska bahkan buaya muara lainnya.

Saat ini, buaya Riska diperkirakan berumur 24 tahun dengan panjang 4 meter lebih, Ia juga memiliki dua anak, bernama Rara dan Ristana.

3. Buaya di Berau Antar Jenazah

Seekor buaya berukuran besar membawa mayat pria yang dinyatakan hilang usai mandi di sungai, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.

Mayat pria malang yang diketahui bernama Syarifuddin, warga RT 06 Kampung Biatan Lempake, Kecamatan Biatan, Berau, awalnya dilaporkan hilang saat tengah mandi bersama temannya di Sungai Lempake, Selasa 18 Juli 2017.

Mayatnya baru ditemukan pada Rabu 19 Juli 2017, sekitar pukul 09.00 Wita.

Lokasi penemuan mayat pria berusia 41 tahun itu ditemukan tak jauh dari lokasi awal ia menghilang.

Pencarian terhadap korban dilakukan dengan melibatkan warga dan aparat kepolisian.

Hingga terjadilah peristiwa di mana buaya muara seketika muncul dari dalam sungai dengan membawa jasad Syarifuddin ke pinggir sungai.

Seolah seperti "mengantar", buaya tersebut mengembalikan jasad Syarifuddin ke tepi sungai.

Buaya tersebut lantas kembali masuk ke sungai.

4. Warga Bermain-main dengan Buaya Muara di Palu

Video warga bermain-main dengan seekor buaya muara berukuran besar viral di media sosial. 

Peristiwa itu terjadi di bawah jembatan 2 Jalan Gusti Ngurah Rai, Kota Palu, Sulawesi Tengah.

Buaya berwarna putih yang menghuni Sungai Palu itu kini menjadi salah satu hiburan gratis bagi warga.

Dari video yang beredar, tampak seorang pria berkaus cokelat memancing buaya tersebut dengan ayam putih yang masih hidup.

Sesekali buaya itu menangkap dan langsung melahapnya.

Aksi pria tersebut sontak memantik perhatian warga maupun pengguna jalan yang melintas di kawasan Gusti Ngurah Rai.

Sejumlah warga kemudian mendekat dan mengabadikan peristiwa tersebut.

Mereka juga tampak tidak takut dengan buaya raksasa yang tiap saat bisa memangsanya.

Setelah menyantap dua ekor ayam, buaya muara itu kemudian pergi kembali ke habitatnya masuk ke sungai.

5. Buaya Antar Jenazah Balita yang Tenggelam di Sungai Mahakam Kutai Kartanegara

Seekor buaya membawa jasad balita yang hilang tenggelam di Sungai Mahakam, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Buaya tersebut membawa jasad balita bernama Muhammad Ziyad Wijaya (4), ke keluarganya yang tengah berada di tepi sungai Mahakam setelah dua hari hilang.

Jasad korban dipulangkan oleh buaya dengan kondisi tubuh yang masih utuh.

Basarnas mengaku terbantu karena korban bisa ditemukan.

Sementara itu, Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kalimantan Timur, mengungkap buaya tersebut tetap dibiarkan hidup di sungai Mahakam.

Buaya muara tersebut dikatakan tidak dievakuasi lantaran wilayah itu sudah menjadi habitatnya.

Sungai Mahakam memang menjadi habitat buaya, dan terdapat ratusan buaya dengan berbagai ukuran yang berada di perairan tersebut.

(redaksi)

Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
Beritakriminal