Dia berbicara tentang bagaimana masih ada pertempuran signifikan yang terjadi di sebagian besar Ukraina, dengan garis depan yang membentang dari kota terbesar kedua Kharkiv ke selatan ke Kherson dan timur laut ke Bakhmut di mana Rusia mengeklaim telah mendapatkan kembali wilayah yang dicaploknya.
"Dari sudut pandang militer, ini adalah pertarungan yang sangat, sangat sulit," katanya di pangkalan Angkatan Udara AS di Ramstein, Jerman.
"Ini kurang lebih merupakan garis depan statis saat ini, dengan pengecualian Bakhmut dan Soledar di mana ada aksi ofensif yang signifikan terjadi dari kedua sisi," paparnya.
Jenderal Milley memperkirakan salah satu garis depan mirip dengan jarak antara Washington D.C. dan Atlanta, atau panjangnya sekitar 1.000 kilometer.
"Itu adalah sejumlah besar wilayah dan di wilayah itu masih tersisa banyak pasukan Rusia di Ukraina yang diduduki Rusia," ujar perwira militer berusia 64 tahun itu, seperti dikutip Sky News, melalui Sindonews.com.
"Jadi, dari sudut pandang militer, saya masih berpendapat bahwa mulai tahun ini akan sangat, sangat sulit untuk secara militer mengeluarkan pasukan Rusia dari setiap jengkal [tanah] Ukraina yang diduduki Rusia," paparnya.
"Bukan berarti itu tidak bisa terjadi, bukan berarti itu tidak akan terjadi tapi itu akan sangat, sangat sulit."
(redaksi)