VONIS.ID - Amerika Serikat menjadi salah satu negara yang telah banyak membantu Ukraina melawan Rusia.
Bahkan, Amerika Serikat telah habis-habisan menggelontrokan bantuan, mulai dari persenjataan, bantuan medis dan logistik untuk pasukan Ukraina, namun hingga saat ini Rusia belum juga bisa dikalahkan.
Tanpa dukungan Amerika Serikat dan Uni Eropa, upaya Ukraina untuk dapat bertahan hampir satu tahun ini akan sangat sulit dilakukan.
Bahkan tanpa bantuan sekutu apa yang disaksikan dunia sekarang ini kemungkinan besar akan sangat jauh berbeda.
Tetapi berapa banyak sebenarnya duit yang digelontorkan untuk mengirim senjata Amerika Serikat ke Ukraina, dalam kurun waktu hampir setahun perang?
Dilansir dari Viva.com, militer Amerika Serikat mendukung penuh Ukraina.
Hal ini telah diatur dalam dokumen Departemen Pertahanan yang dirilis pada 8 Agustus berjudul "Lembar Fakta tentang Bantuan Keamanan AS ke Ukraina."
Dilansir VIVA Militer dari Newsweek, dalam dokumen tersebut menyatakan bahwa AS telah mengirimkan bantuan militer senilai US$9,1 miliar atau sekitar Rp 134 triliun sejak Rusia menyerang Ukraina pada 24 Februari.
Ini termasuk helikopter, drone, dan artileri berat. US$ 700 juta atau Rp10,3 triliun lainnya diterima Ukraina sejak Joe Biden menjadi presiden pada Januari 2021 dan serangan Rusia pada Februari 2022.
Sejak serangan Rusia tersebut, AS telah kehilangan lebih dari 7.500 rudal anti-tank Javelin, yang terbukti menghancurkan tank Rusia, dan 1.400 rudal anti-pesawat Stinger.
Lebih dari 600 drone Switchblade dan 600 Phoenix Ghosts juga telah dikirimkan.
AS pun telah memberi senjata Ukraina untuk melawan Rusia, Total 126 unit howitzer 15 milimeter, bersama dengan 561.000 butir amunisi howitzer 15 milimeter disediakan AS, bersama dengan 561.000 butir amunisi.
Baru-baru ini, Ukraina juga diberi 16 Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS), yang telah digunakan untuk menyerang pos komando Rusia.
Sementara untuk membantu mengangkut pasukan, Ukraina memberi 200 personel pengangkut lapis baja M113 bersama dengan 20 helikopter Mil Mi-17, yang awalnya dipesan oleh Afghanistan sebelum pemerintahnya jatuh ke tangan Taliban tahun lalu.
Untuk infantri, AS menyediakan lebih dari 59 juta butir amunisi senjata ringan, bersama dengan 75.000 pelindung tubuh dan set helm, untuk perlindungan pribadi infantri, AS menyediakan lebih dari 59 juta butir amunisi senjata ringan, bersama dengan 75.000 pelindung tubuh dan set helm, untuk perlindungan pribadi.
Di pertahanan udara Ukraina, dua sistem pertahanan rudal harpun diberikan AS, bersama dengan 18 kapal patroli pantai dan sungai.
Bantuan militer AS terbaru senilai US$ 1 miliar Rp 14,7 triliun untuk Ukraina, termasuk persenjataan untuk HIMARS dan kendaraan medis lapis baja, diumumkan Agustus lalu.
(redaksi)