"Bayi, terutama yang berusia dua tahun ke bawah, perlu dipastikan sehat karena periode ini sangat kritis dalam 1000 hari pertama kehidupan mereka," jelasnya.
Rusmadi juga mengungkapkan bahwa Samarinda memiliki 728 posyandu yang menjadi kunci dalam pelaksanaan kegiatan ini.
"Tentu, kuncinya adalah posyandu. Yang kedua, pendekatannya adalah pendekatan kolaborasi. Semua pihak harus terlibat," tegasnya.
Ia menekankan bahwa gerakan ini melibatkan seluruh elemen masyarakat, termasuk camat, lurah, dan RT yang memiliki wilayah.
"Pak camat, pak lurah, termasuk pak RT yang punya wilayah harus tahu persis berapa jumlah ibu hamil, berapa anak-anak balita, dan berapa yang berisiko stunting," ucapnya.
Dalam upaya kolaboratif ini, ia menjelaskan bahwa tujuan utama dari intervensi serentak ini adalah agar pemerintah mengetahui dengan pasti jumlah ibu hamil, balita, dan anak-anak yang berisiko stunting di setiap wilayah.
"Tujuan dari intervensi serentak ini adalah agar pemerintah mengetahui persis berapa ibu hamil, berapa jumlah balita, dan berapa yang berisiko stunting," katanya.
Ia mengungkapkan bahwa esok hari Kamis (13/6/2024) akan diadakan rapat koordinasi yang tidak hanya mengundang camat dan lurah, tetapi juga seluruh posyandu.