VONIS.ID, SAMARINDA - Badan Intelijen Negara Daerah (Binda) Kalimantan Timur (Kaltim) terus mengebut percepatan vaksinasi bagi masyarakat Benua Etam.

Pasca membuka gerai pelayanan di Museum Samarinda, kini Binda Kaltim kembali menyelenggarakan hal serupa bertempat di Masjid Raya Darussalam Jalan K.H. Abdullah Marisie, Pasar Pagi, Kota Samarinda, selama tiga hari.

Kegiatannya pun mulai terlaksana tanggal 19 hingga 21 Juli 2022, dan terbuka untuk umum guna menyasar semua kalangan baik dari usia dini hingga dewasa.

Pada kegiatan teranyar, Kabag Ops Binda Kaltim Kolonel Inf Mat Jayus menjelaskan jika upaya percepatan vaksinasi Covid-19 Booster di Benua Etam hingga 21 Juli 2022 telah mencapai sebaran 480.910 dosis.

Dirincikan, 319.572 dosis kepada masyarakat, 15.157 dosis kepada lansia, 13.080 dosis kepada pelajar/santri, dan 133.101 dosis untuk anak usia 6 hingga 11 tahun.

Adapun jenis vaksin yang digunakan antaranya Pfizer (dosis 1, 2, dan booster), Astrazeneca (dosis 1, 2, dan booster), Moderna (dosis 1, 2, dan booster), Sinovac (dosis 1 dan 2 untuk anak usia 6 hingga 11 tahun) serta Sinopharm (dosis 1, 2, dan booster).

"Binda Kaltim terus melakukan upaya percepatan vaksinasi dengan target sasaran 800.500 dosis sampai akhir tahun. Tiga hari ini sasaran yang dicapai sebesar 757 orang," ungkapnya.

Selain mempercepat meningkatnya imunitas masyarakat terhadap Covid-19, kegiatan ini juga dilakukan untuk membangun kesadaran tentang pentingnya hidup sehat. Harapannya lanjut Mat Jayus, untuk mencegah penyebaran Covid-19 yang saat ini kembali meningkat di tengah kebebasan penggunaan masker di ruangan terbuka.

"Saya harap masyarakat Kaltim, khususnya di Kota Samarinda bisa terhindar dari penyebaran Covid-19 yang sudah mulai naik kembali," harapnya.

Binda Kaltim terus bersinergi dengan pemerintah kabupaten/kota beserta unsur TNI-Polri dalam meningkatkan program vaksinasi Covid-19 guna mencapai kekebalan komunal (herd immunity) yang kuat di masyarakat.

Perlu diketahui, BINDA Kaltim juga melakukan kegiatan vaksinasi dari rumah ke rumah atau door to door. Tujuannya, memudahkan masyarakat yang sulit menjangkau lokasi vaksinasi terpusat. (tim redaksi)