Rambutnya juga tampak dipotong acak-acakan dan bukan hasil pekerjaan tukang cukur.
Lantaran cuaca saat itu dingin dan memperlambat pembusukan, polisi setempat tidak dapat menentukan kapan tepatnya anak tersebut meninggal dunia.
Adapun menurut otopsi, anak itu berusia antara 4-6 tahun dan menderita beberapa lecet, memar, perdarahan subdural, serta efusi pleura atau penumpukan cairan di antara jaringan yang melapisi paru-paru dan dada.
Polisi saat itu juga melacak kotak kardus di toko-toko sekitar.
Kardus tempat bocah ditemukan, bertanda "Furnitur, Rapuh, Jangan Dibuka dengan Pisau".
Dari sana, diketahui bahwa kardus semula berisi keranjang bayi.
Namun, penyelidik tidak dapat melacak lebih jauh.
Polisi kemudian memeriksa panti asuhan dan lembaga penitipan anak, dokter, serta rumah sakit setempat.
Mereka turut memasang foto bocah itu di koran, di depan toko, dan tempat-tempat lain.
Namun, tak ada orang yang mengaku sebagai keluarga maupun mengenalnya.
Tak kunjung menemukan titik terang terkait identitas, dia akhirnya dimakamkan dengan nisan tanpa nama dengan tanggal penemuan sebagai tanggal kematiannya.