"Setelah Samarinda, kami menargetkan Bangka Belitung sebagai wilayah berikutnya. Ini bukan hanya tentang memberikan makan siang, tapi juga tentang membangun generasi yang lebih sehat, cerdas, dan siap menghadapi masa depan," tambah Budiman.
Salah satu poin penting yang disampaikan Budiman dalam acara tersebut adalah pentingnya sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan pihak swasta untuk memastikan keberlanjutan program ini. Ia menekankan bahwa inisiatif ini tidak bisa hanya mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), melainkan juga partisipasi dari masyarakat yang mampu.
“Saya melihat program ini sangat sejalan dengan apa yang sudah dijalankan pemerintah, baik Pak Prabowo maupun Mas Gibran. Tapi tentu, ini perlu diperluas. Masyarakat yang mampu bisa ikut berkontribusi, bukan hanya bergantung pada dana pemerintah,” ujarnya.
Dengan adanya kesamaan visi oleh Ormas ADIL dan Presiden terpilih Prabowo Subianto, maka optimisme meraih Indonesia Emas di 2045 sangat mungkin diwujudkan. Terlebih dirincikan, kalau makan siang gratis hari ini terdiri dari lauk ayam, sayur dan susu.
"Kami rasa sudah cukup memenuhi kebutuhan gizi harian anak-anak seusia mereka. Namun, kami juga terbuka jika ada donasi tambahan untuk meningkatkan kualitas maupun kuantitasnya," kata Budiman.
Pada kesempatan yang sama, ia juga berbagi kesannya tentang kebahagiaan yang terpancar dari wajah para siswa penerima bantuan tersebut.
"Dari sinar mata mereka, terlihat bahwa mereka bahagia, meski ada yang masih malu-malu. Anak-anak yang bahagia, tumbuh dengan optimisme dan mental yang sehat, akan menjadi generasi yang membawa masa depan lebih baik bagi Indonesia," pungkas Budiman. (tim redaksi)