Sabtu, 23 November 2024

Irjen Ferdy Sambo Sang Dalang

Dugaan Ferdy Sambo Sakit Jiwa Mulai Muncul, Apa Itu Kepribadian Dark Triad?

Kamis, 15 September 2022 14:40

FERDY SAMBO - Mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo usai keluar dari sidang KEPP/ Foto: Antarafoto

 VONIS.ID - Ada muncul dugaan bahwa otak pelaku pembunuhan Brigadir J, Ferdy Sambo alami masalah kejiwaan

Disampaikan pakar psikologi forensik, Reza Indragiri, bahwa dugaan mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo bisa membuat hukumannya semakin berat.

Ferdy Sambo bisa dianggap sebagai pelaku kriminal yang sangat berbahaya.

Reza menilai Ferdy mungkin saja mengalami masalah kejiwaan. Akan tetapi, masalah kejiwaan yang dialami Ferdy tak bisa dikategorikan sebagai masalah yang membuat dia bisa mendapatkan keringanan hukuman.

"Masalah kejiwaan mungkin saja. Tapi bukan masalah kejiwaan yang membuat FS bisa memanfaatkan "layanan" pasal 44 KUHP. Apalagi kalau masalah kejiwaan yang dimaksud adalah psikopati (gangguan kepribadian antisosial) seperti kata Komnas HAM, maka tepatlah FS disebut sebagai kriminal yang sangat berbahaya," kata Reza dikutip dari Tempo.co, Kamis (15/9/2022). 

Reza menjelaskan sebagai psikopat, bisa jadi Ferdy Sambo memiliki kepribadian Machiavellinisme yang diistilahkan sebagai Dark Triad. Yang berarti manipulatif, pengeksploitasi, dan penuh tipu muslihat.

Dengan adanya dugaan ini, menurut Reza, semestinya Sambo dimasukkan dalam penjara dengan keamanan super maksimum. Petugasnya pun harus khusus yang bisa menanganinya.

"Krminal-kriminal semacam itu sepatutnya dimasukkan ke penjara dengan level keamanan supermaksimum. Petugas penjaga jangan staf biasa. Harus staf yang juga cerdas, berintegritas, dan punya jam terbang tinggi melayani napi Dark Triad," ujarnya.

Meski begitu, Reza pun menilai Komnas HAM juga perlu berhati-hati pada statemennya tersebut. Riset mutakhir menunjukkan bahwa psikopati bukan berakar pada psikologi semata, tapi pada adanya bagian otak yang memang berbeda dari orang-orang non psikopat.

Munculnya dugaan ini, dijelaskan Reza ditakutkan bisa menjadi bahan pembelaan diri.

"Bagian otak itu, tanpa direkayasa, tidak bereaksi ketika diperlihatkan gambar atau tayangan kejam. Jadi, dengan kondisi otak dari sananya yang memang sudah seperti itu, mereka memang tuna perasaan," kata Reza.

"Karena terkodratkan demikian, ini malah bisa menjadi salah satu bahan pembelaan diri," tambahnya.

Mengenai gangguan kepribadian antisosial di kalangan personel polisi, Reza menjelaskan ini diketahui terbentuk dari subkultur menyimpang di dalam organisasi kepolisian. Hal itu bisa terjadi juga karena mudahnya personel melakukan penyimpangan (misconduct) tanpa dikenai sanksi.

"Alhasil, salahkan bunda mengandung jika ada personel dengan kepribadian yang antisosial. Nah, ini menjadi bahan kedua untuk pembelaan diri. Bahwa, FS - mengacu pernyataan Komnas HAM -hanyalah individu bergangguan yang terciptakan dari kantornya sendiri," ucapnya.

Dugaan bahwa Ferdy Sambo mengalami gangguan kejiwaan itu dilontarkan oleh Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik. Dia mengungkapkan bahwa pihaknya menduga bahwa Sambo mempunyai masalah kejiwaan hingga melakukan pembunuhan kepada Nofriyansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Masalah kejiwaan yang dimaksud adalah adanya sifat superpower yang dimiliki Ferdy Sambo karena mempunyai jabatan sebagai Kadiv Propam Polri dan juga Ketua Satgasus Merah Putih.

"Bisa jadi psikopat, tapi ini bisa karena superpower itu. Dia bisa ngeyakinin dirinya, siapa yang bisa bongkar kejahatan saya, saya bisa suruh-suruh ini semua,” kata Taufan kepada awak media pada Selasa (13/9/2022). 

(redaksi)

Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
Beritakriminal