Jumat, 22 November 2024

Hasil Survei: Tragedi Kanjuruhan Makin Memperburuk Citra Polri

Rabu, 19 Oktober 2022 10:39

KERUSUHAN - Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang pada Sabtu (1/10/2022) malam/Foto: Suara.com

VONIS.ID - Berdasarkan hasil survei tentang kinerja Polri, ternyata masyarakat lebih percaya dengan Kapolri dibandingkan dengan institusinya.

Hasil survei ini dibeber oleh Lingkar Survei Indonesia (LSI) Denny JA, yang mengungkap publik lebih percaya dengan kinerja dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Masyarakat yang percaya terhadap polisi berada di angka 59,1 persen.

Sedangkan tingkat kepercayaan terhadap kinerja Kapolri berada pada angka 65 persen. 

Peneliti LSI Denny JA Ardian Sopa mengungkapkan, dengan demikian, jarak kepercayaan terhadap Kapolri dibandingkan institusinya berjumlah 6 persen.

Menurut LSI Denny JA, tingginya publik yang percaya disebabkan karena publik melihat kesungguhan Kapolri membersihkan kembali kinerja kepolisian.

Ardian turut mencontohkan salah satu penyebab turunnya citra Polri yaitu Tragedi Kanjuruhan.

"Jatuhnya korban meninggal dalam tragedi bola itu sangatlah banyak: 132 nyawa melayang. Polisi disalahkan karena penggunaan gas air mata, yang kadaluwarsa pula," ucap Ardian, dilansir dari Kompas.com, Rabu (19/10/2022).

Kendati demikian, publik masih menaruh harapan kepada Polri untuk memperbaiki kinerjanya.

Terbukti, dari survei ini menunjukkan sebanyak 85 persen masyarakat berharap polisi dapat meningkatkan kembali kepercayaan publik.

"Sebagai lembaga negara tentu kepercayaan publik penting untuk polisi. Semakin kuat kepercayaan publik, semakin mudah polisi sukses menjalankan perannya," tutur Ardian.

Sebagai informasi, survei ini dilakukan pada 11-20 September 2022 dengan riset kualitatif.

Survei menggunakan 1.200 responden di 34 Provinsi di Indonesia.

Wawancara dilaksanakan secara tatap muka (face to face interview).

Adapun margin of error survei ini adalah sebesar lebih kurang 2,9 persen. Riset kualitatif dilakukan dengan analis media, Focus Group Discussion (FGD), dan indepth interview.

(redaksi)

Baca berita kami lainnya di
Tag berita:
Beritakriminal