Kendala menghadirkan banyak pabrik minyak goreng, salah satu utamanya karena produsen CPO diuntungkan dengan ekspor.
Kenaikan harga permintaan dunia saat ini bahkan menyentuh 145 persen.
Akhirnya, produksi untuk minyak goreng dan kebutuhan lainnya pun tak terkendali.
"Kondisi ini bukan dialami Kaltim saja, tapi luar Kaltim pun merasakan dampaknya. Idealnya kita harus punya 25 pabrik minyak goreng," tegasnya.
Ke depannya, Pemprov Kaltim berupaya mendesak para perusahaan perkebunan sawit membangun industri hilirisasi.
Salah satunya pabrik minyak goreng.