VONIS.ID - Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak melanda sejumlah wilayah di tanah air belakangan ini.
Terkait hal ini, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kaltim menyatakan hingga saat ini, PMK belum ditemukan di Bumi Mulawarman.
Kepala DPKH Kaltim, Munawar mengatakan hingga +1 Iduladha, pihaknya terus melakukan pemantauan kondisi sejumlah hewan ternak di Kaltim.
"Kita bersyukur Iduladha ini, Kaltim masih bebas dari PMK. Walaupun ada 21 daerah yang sudah jadi outbreak PMK di Indonesia," kata Munawar, Senin (11/7/2022).
Munawar berharap, pasca Iduladha, Kaltim masih zona hijau penyakit mulut dan kuku.
"Mudah-mudahan Kaltim masih zona hijau. Kebutuhan kita, memang tidak boleh ada pergerakan sapi dari zona merah ke hijau, bahkan hijau ke hijau juga tidak boleh," paparnya.
Dengan banyaknya produk hewan ternak yang ditahan, berimbas pada ketersediaan kebutuhan pokok daging di Kaltim.
Untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat Kaltim, setiap tahunnya membutuhkan 60.000 ribu ekor sapi.
Sementara untuk daging beku setara 40.000 ekor sapi.
Kaltim membutuhkan daging setiap tahunnya untuk di konsumsi kurang lebih 100.000 (ribu) ekor sapi.
"Kawan-kawan peternak juga butuh pasokan, semoga lekas stabil setelah Iduladha," tegasnya.
Data jumlah peternak di kaltim dan ketersediaan stok peternak sapi lebih kurang 19.000 peternak, dengan kepemilikan 4-5 ekor/peternak.
Sedangkan peternak kambing lebih kurang 10.000 peternak dengan kepemilikan 6-7 ekor per peternak.
"Upaya yang dilakukan dengan pengembangan kawasan peternakan sapi potong berupa pengembangan mini ranch dan integrasi sapi dan sawit," pungkasnya.
Untuk diketahui, pada Iduladha 2022 ini, Ketersediaan hewan ternak di Kaltim, pada Iduladha kemarin sebanyak 25.869 ekor, dengan rincian 14.926 ekor (sapi) dan 10.789 ekor (kambing).
Sedangkan kebutuhan 14.629 ekor (sapi) dan 6.151 ekor (kambing)
Dipasok dari NTT, Sulbar, Sulsel, Sulteng, dan Gorontalo. (ADV / Kominfo Kaltim)